BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam ke Eropa. Dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Penyebaran Islam ke Afrika Utara sudah dimulai sejak khulafaurrasyidin, yaitu pada masa Umar bin Khattab. Pada tahun 640 M Panglima Amr bin Ash berhasil memasuki Mesir. Kemudian pada khalifah Uthman bin Affan penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Tapi penaklukan atas kedua kota tersebut tidak berlangsung lama karena Gubernur Romawi berhasil merebut ke dua itu kembali. Karena Gubernur Romawi ini kejam dan memeras rakyat sehingga rakyat ( penduduk ) meminta bantuan kepada orang – orang Islam. Permintaan itu disanggupi oleh khlalifah Utsman bin Affan. Namun bantuan itu baru bisa terealisasi pada pemerintahan Bani Umayyah yaitu pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah bin Abi Sufyan mempercayakan tugas itu pada panglimanya yang bernama Uqbah ibn Nafi al Fihri. Dan Uqbah ibn Nafi al Fihri berhasil menekan suku barbar dan menghalau pasukan Romawi dari daerah tersebut. Mulai sejak itu Afrika Utara dikuasia oleh Bani Umayyah lalu Bani Abbas, Rustamiyah, Idrisiyah, Aglabiyah, Ziridiyah, Hammadiyah kemudian Murabithun dan Muwahhidun.Afrika utara yang meliputi lembah Sungai Nil bagian bawah yang disebut al-Misr (Mesir Modern); wilayah Libya, Cyrenacia, Tripolitania dan Tunisia yang seluruh wilayahnya dikenal orang Arab sebagai wilayah Afrika serta wilayah Aljazair dan Maroko dengan sebutan al-Maghribi. Sebelum Islam datang wilayah Afrika Utara berada dalam kekuasaan bangsa Romawi, sebuah imperium yang sangat besar yang melingkupi beberapa Negara dan berjenis-jenis bangsa manusia. Adapun yang dimaksud dengan Andalusia adalah sebutan bagi semenannjung Iberia periode Islam. Sebutan itu berasal dari Vandalusia artinya negeri bangsa Vandal sebelum mereka diusir oleh bangsa Gothia Barat pada abad V M.Maroko adalah negeri yang memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di wilayah Afrika Utara. Yang tak kalah pentingnya, negeri berjuluk 'Tanah Tuhan' itu merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol, Eropa. Dari Maroko inilah Panglima tentara Muslim, Tariq bin Ziyad menaklukan Andalusia dan mengibarkan bendera Islam di daratan Eropa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah peradaban islam di afrika utara?
2. Bagaimana perkembangan politik di afrika utara?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah peradaban islam di afrika utara.
2. Mengetahui perkembangan politik yang terjadi di afrika utara.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masuknya Islam di Afrika UtaraKedatangan Islam di Afrika Utara terjadi pada masa kekhalifahan Umar Ibn al-Khathab. Pada masa itu kekuasaan Islam di tahun 640 M, sudah berhasil memasuki Mesir di bawah komando ‘Amr ibn al-‘Ash.Pada masa kekhalifahan Usman ibn Affan penaklukan Islam sudah meluas sampai ke Barqah dan Tripoli. Penaklukan atas dua wilayah itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan daerah Mesir. Penaklukan itu tidak berlangsung lama, karena gubernur-gubernur Romawi menduduki kembali wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan itu. Namun kekejaman dan pemerasan yang mereka lakukan telah mengusik ketenteraman pendududk asli, sehingga tidak lama kemudian penduduk asli sendiri memohon kepada orang-orang muslim untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi. Pada waktu kekuasaan Islam sudah berpindah kepada Muawwiyah Ibn Sufyan khalifah pertama bani Ummayah. Ia bertekad untuk memberikan pukulan terakhir kepada kekuasaan Romawi di Afrika Utara, dan mempercayakan tugas ini kepada seorang panglima masyhur Uqbah Ibn Nafi al-Fikri (W. 683 M), yang telah menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukan.Pada tahun 50 H/670 M ‘Uqbah mendirikan kota militer yang termasyhur, Kairawan, disebelah selatan Tunisia. Tujuannnya adalah untuk mengendalikan orang-orang Barbar yang ganas dan sukar diatur,dan juga untuk menjaga terhadap perusakan-perusakan yang dilakukan oleh orang-orang Romawi dari laut. Perjalanan Uqbah yang cemerlang itu dan pukulan-pukulannya yang menghancurkan orang-orang Romawi dan Barbar, telah membuat negeri itu aman selama beberapa tahun.Akan tetapi, pada tahun 683 M orang-orang Islam di Afrika utara mengalami kemunduran yang hebat, karena orang-orang Barbar dibawah kepemimpinan Kusailah bangkit memberontak dan mengalahkan ‘Uqbah. Dia dan seluruh pasukannya tewas dalam pertempuran. Sejak saat itu orang-orang Islam tidak berdaya mengembalikan kekuasaannya di Afrika Utara, karena selain berhadapan dengan bangsa Barbar juga ada bangsa Romawi yang memanfaatkan kesempatan dalam pemberontakan tersebut.Dalam kondisi seperti ini penyebaran Islam tidak bisa menyebar dengan baik keadaan ini berlanjut hingga terjadi pergantian Gubernur dari Hasan Ibn Nu’man kepada Musa Ibn Nusair tahun 708 M, pada awal pemerintahan al-Walid Ibn Abdul Malik (86-96 H)/705-715 M. bahkan pergantian pimpinan ini pun juga mendorong orang-orang Barbar mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Musa dapat mematahkan pemberontakan mereka, dan untuk mengantisipasi timbulnya pemberontakan lagi dia menetapkan kebijakan “Perujukan”, yaitu menempatkan orang-orang Barbar kedalam pemerintahan orang-orang Islam. Ketika pemerintahahan dipegang oleh Musa, di Afrika Utara terjadi perubahan sosial dan politik yang cukup drastis. Perlawanan orang-orang Barbar yang ganas dapat dihancurkan domanasi politik berada di tangan orang orang muslim dan da’wah Islam yang menyebar dengan kecepatan yang luar biasa. Hal-hal inilah yang menyebabkan sebagian sejarawan menganggap Musa Ibn Nusair sebagai penakluk yang sesungguhnya atas Afrika Utara.Satu hal perlu dikemukakan bahwa seluruh pemberontakan yang terjadi di Afrika Utara dilakukan oleh orang-orang Barbar dan kaum Khawarij. Tidak diketahui bagaimana faham Khorijiah masuk ke daerah itu dan kemudian menyebar disana. Yang pasti semangat egalitarian dan karakter oposisinya terhadap pemerintahan Bani Umayyah telah mereflesikan aspirasi orang-orang Barbar.Oleh karena itu, dapat diduga bahwa kesamaan aspirasi itulah yang menyebabkan faham keagamaan tersebut mudah diterima oleh orang-orang Barbar, bahkan kira-kira pada tahun 132 H/750 M, hampir seluruh orang Afrika Utara menganut faham ini.Adapun proses masuknya Islam ke Andalusia terjadi pada masa Khalifah al-Walid (705-715 M) salah seorang khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum dikalahkan dan kemudian di kuasai Islam dikawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan islam sesudah kawasan ini betul-betul sudah dapat dikuasai, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Andalusia. Dengan demikian, Afrika utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Andalusia.
1.1 Latar Belakang
Afrika Utara merupakan pintu gerbang penyebaran Islam ke Eropa. Dari Afrika Utara lalu ke Spanyol yang termasuk benua Eropa. Penyebaran Islam ke Afrika Utara sudah dimulai sejak khulafaurrasyidin, yaitu pada masa Umar bin Khattab. Pada tahun 640 M Panglima Amr bin Ash berhasil memasuki Mesir. Kemudian pada khalifah Uthman bin Affan penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Tapi penaklukan atas kedua kota tersebut tidak berlangsung lama karena Gubernur Romawi berhasil merebut ke dua itu kembali. Karena Gubernur Romawi ini kejam dan memeras rakyat sehingga rakyat ( penduduk ) meminta bantuan kepada orang – orang Islam. Permintaan itu disanggupi oleh khlalifah Utsman bin Affan. Namun bantuan itu baru bisa terealisasi pada pemerintahan Bani Umayyah yaitu pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah bin Abi Sufyan mempercayakan tugas itu pada panglimanya yang bernama Uqbah ibn Nafi al Fihri. Dan Uqbah ibn Nafi al Fihri berhasil menekan suku barbar dan menghalau pasukan Romawi dari daerah tersebut. Mulai sejak itu Afrika Utara dikuasia oleh Bani Umayyah lalu Bani Abbas, Rustamiyah, Idrisiyah, Aglabiyah, Ziridiyah, Hammadiyah kemudian Murabithun dan Muwahhidun.Afrika utara yang meliputi lembah Sungai Nil bagian bawah yang disebut al-Misr (Mesir Modern); wilayah Libya, Cyrenacia, Tripolitania dan Tunisia yang seluruh wilayahnya dikenal orang Arab sebagai wilayah Afrika serta wilayah Aljazair dan Maroko dengan sebutan al-Maghribi. Sebelum Islam datang wilayah Afrika Utara berada dalam kekuasaan bangsa Romawi, sebuah imperium yang sangat besar yang melingkupi beberapa Negara dan berjenis-jenis bangsa manusia. Adapun yang dimaksud dengan Andalusia adalah sebutan bagi semenannjung Iberia periode Islam. Sebutan itu berasal dari Vandalusia artinya negeri bangsa Vandal sebelum mereka diusir oleh bangsa Gothia Barat pada abad V M.Maroko adalah negeri yang memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di wilayah Afrika Utara. Yang tak kalah pentingnya, negeri berjuluk 'Tanah Tuhan' itu merupakan pintu gerbang masuknya Islam ke Spanyol, Eropa. Dari Maroko inilah Panglima tentara Muslim, Tariq bin Ziyad menaklukan Andalusia dan mengibarkan bendera Islam di daratan Eropa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah peradaban islam di afrika utara?
2. Bagaimana perkembangan politik di afrika utara?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah peradaban islam di afrika utara.
2. Mengetahui perkembangan politik yang terjadi di afrika utara.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Masuknya Islam di Afrika UtaraKedatangan Islam di Afrika Utara terjadi pada masa kekhalifahan Umar Ibn al-Khathab. Pada masa itu kekuasaan Islam di tahun 640 M, sudah berhasil memasuki Mesir di bawah komando ‘Amr ibn al-‘Ash.Pada masa kekhalifahan Usman ibn Affan penaklukan Islam sudah meluas sampai ke Barqah dan Tripoli. Penaklukan atas dua wilayah itu dimaksudkan untuk menjaga keamanan daerah Mesir. Penaklukan itu tidak berlangsung lama, karena gubernur-gubernur Romawi menduduki kembali wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan itu. Namun kekejaman dan pemerasan yang mereka lakukan telah mengusik ketenteraman pendududk asli, sehingga tidak lama kemudian penduduk asli sendiri memohon kepada orang-orang muslim untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi. Pada waktu kekuasaan Islam sudah berpindah kepada Muawwiyah Ibn Sufyan khalifah pertama bani Ummayah. Ia bertekad untuk memberikan pukulan terakhir kepada kekuasaan Romawi di Afrika Utara, dan mempercayakan tugas ini kepada seorang panglima masyhur Uqbah Ibn Nafi al-Fikri (W. 683 M), yang telah menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukan.Pada tahun 50 H/670 M ‘Uqbah mendirikan kota militer yang termasyhur, Kairawan, disebelah selatan Tunisia. Tujuannnya adalah untuk mengendalikan orang-orang Barbar yang ganas dan sukar diatur,dan juga untuk menjaga terhadap perusakan-perusakan yang dilakukan oleh orang-orang Romawi dari laut. Perjalanan Uqbah yang cemerlang itu dan pukulan-pukulannya yang menghancurkan orang-orang Romawi dan Barbar, telah membuat negeri itu aman selama beberapa tahun.Akan tetapi, pada tahun 683 M orang-orang Islam di Afrika utara mengalami kemunduran yang hebat, karena orang-orang Barbar dibawah kepemimpinan Kusailah bangkit memberontak dan mengalahkan ‘Uqbah. Dia dan seluruh pasukannya tewas dalam pertempuran. Sejak saat itu orang-orang Islam tidak berdaya mengembalikan kekuasaannya di Afrika Utara, karena selain berhadapan dengan bangsa Barbar juga ada bangsa Romawi yang memanfaatkan kesempatan dalam pemberontakan tersebut.Dalam kondisi seperti ini penyebaran Islam tidak bisa menyebar dengan baik keadaan ini berlanjut hingga terjadi pergantian Gubernur dari Hasan Ibn Nu’man kepada Musa Ibn Nusair tahun 708 M, pada awal pemerintahan al-Walid Ibn Abdul Malik (86-96 H)/705-715 M. bahkan pergantian pimpinan ini pun juga mendorong orang-orang Barbar mengadakan pemberontakan untuk melepaskan diri dari kekuasaan Islam. Musa dapat mematahkan pemberontakan mereka, dan untuk mengantisipasi timbulnya pemberontakan lagi dia menetapkan kebijakan “Perujukan”, yaitu menempatkan orang-orang Barbar kedalam pemerintahan orang-orang Islam. Ketika pemerintahahan dipegang oleh Musa, di Afrika Utara terjadi perubahan sosial dan politik yang cukup drastis. Perlawanan orang-orang Barbar yang ganas dapat dihancurkan domanasi politik berada di tangan orang orang muslim dan da’wah Islam yang menyebar dengan kecepatan yang luar biasa. Hal-hal inilah yang menyebabkan sebagian sejarawan menganggap Musa Ibn Nusair sebagai penakluk yang sesungguhnya atas Afrika Utara.Satu hal perlu dikemukakan bahwa seluruh pemberontakan yang terjadi di Afrika Utara dilakukan oleh orang-orang Barbar dan kaum Khawarij. Tidak diketahui bagaimana faham Khorijiah masuk ke daerah itu dan kemudian menyebar disana. Yang pasti semangat egalitarian dan karakter oposisinya terhadap pemerintahan Bani Umayyah telah mereflesikan aspirasi orang-orang Barbar.Oleh karena itu, dapat diduga bahwa kesamaan aspirasi itulah yang menyebabkan faham keagamaan tersebut mudah diterima oleh orang-orang Barbar, bahkan kira-kira pada tahun 132 H/750 M, hampir seluruh orang Afrika Utara menganut faham ini.Adapun proses masuknya Islam ke Andalusia terjadi pada masa Khalifah al-Walid (705-715 M) salah seorang khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum dikalahkan dan kemudian di kuasai Islam dikawasan ini terdapat kantung-kantung yang menjadi basis kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gothik. Kerajaan ini sering menghasut penduduk agar membuat kerusuhan dan menentang kekuasaan islam sesudah kawasan ini betul-betul sudah dapat dikuasai, umat Islam mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Andalusia. Dengan demikian, Afrika utara menjadi batu loncatan bagi kaum Muslimin dalam penaklukan wilayah Andalusia.