TEMPO.CO , Jakarta:-Penduduk bumi tak terancam bahaya oleh badai matahari yang berpuncak, Selasa 24 Januari 2012 malam. Fenomena badai justru menyajikan pemandangan aurora yang indah di langit malam. Masyarakat bisa menyaksikan cahaya bergoyang ini langsung melalui internet.

Aurora adalah cahaya yang dilepaskan partikel badai matahari saat mencapai kutub bumi. Cahaya yang terlepas ini merupakan salah satu upaya bumi melindungi manusia.

Bagi manusia yang tinggal di sekitar kutub, aurora tampak seperti tirai cahaya berwarna merah, hijau, kuning, biru, dan ungu yang bergoyang ditiup angin. Aurora semakin terang dan intensif ketika badai matahari terjadi. Sayangnya, manusia yang tinggal di khatulistiwa tak bisa menyaksikan aurora ini, kecuali menggunakan tayangan langsung di internet.

Adalah Aurora Sky Stasion, terletak di Pegunungan Abisko, Swedia, menyediakan kamera yang terus mendongak ke langit. Stasiun yang berada di lintang 68 derajat utara ini merupakan salah satu lokasi terdekat ke kutub utara sehingga dipastikan bisa dipakai untuk menyaksikan pertunjukan cahaya berjoget. Hasil rekaman ini disiarkan langsung melalui internet.

Penulis bagi situs UniverseToday.com, Nancy Atkinson, yang turut mengakses layanan ini menyatakan kekagumannya. "Webcam ini menampilkan pemandangan aurora yang mengagumkan dari Swedia," ujar dia.

Kanada yang berada di dekat kutub juga memiliki fasilitas serupa. Dari kawasan Yellowknife, terdapat observatorium online bernama AuroraMAX yang menyiarkan pertunjukan aurora melalui internet sejak tahun 2010.

Situs AuroraMAX bahkan menyediakan berbagai petunjuk untuk memotret aurora. Tentu saja masyarakat Indonesia yang berminat memotret harus melancong ke negara-negara sekitar kutub.

ANTON WILLIAM
http://www.tempo.co



Leave a Reply.