Apa yang membuat langit selatan itu begitu istimewa? Buat saya, jawabannya karena langit selatan punya satu bintang yang sangat unik, namanya Alpha Centauri (a Cen /a Centauri/ Rigil Kentaurus). Gampangnya, saya akan memanggilnya sebagai Rig-K, kenapa? Ya karena suka saja. Nama Rigil Kentaurus sendiri berasal dari bahasa Arab, Al Rijl al Kentaurus, yang artinya “kaki sang centaurus”, (tentu saja karena letaknya berada pada kaki dari konstelasi Centaurus), tetapi lebih sering disebut berdasarkan penamaan astronominya: Alpha Centauri.

Kenapa Rig-K sangat istimewa? Pertama, sederhana saja: Rig-K merupakan bintang yang paling cerlang di belahan langit selatan, di selatan konstelasi Centaurus. Ternyata, Rig-K merupakan sistem tiga bintang (sebut saja sebagai trinari), yang merupakan bintang ke empat paling cerlang di seluruh langit. Rig-K bisa dengan mudah ditemukan sebagai titik terjauh pada arah barat konstelasi Salib Selatan. Komponen-komponen trinari ini terlalu dekat untuk bisa dilihat sebagai sistem lebih dari satu bintang, jika dipandangi menggunakan mata biasa, dan tampak sebagai satu bintang belaka.

Alasan kedua, Rig-K merupakan bintang yang paling dekat dengan kita, berkisar 4,5 tahun cahaya (sekitar 42 juta juta km). Jadi memungkinkan untuk melakukan berbagai penelitian pada Rig-K.

Anggota terbesarnya, aCen-A, menyerupai sekali matahari (dengan kelas spektrum G2V, jadi boleh-boleh saja jika disebut sebagai kembarannya matahari), tetapi sedikit lebih besar dan lebih cerlang. Anggota yang kedua, a Cen-B, lebih kecil dan lebih redup, dengan kelas spektrum K1V, berwarna agak oranye-kuning-putih. Keduanya berjarak sekitar 11,2 AU (1,7 milyar km, sekitar jarak Matahari-Saturnus), orbitnya elips; dengan jarak terjauh mencapai 36 AU (6 milyar km, sekitar jarak Matahari Pluto); berperiode 80 tahun. Dari pengetahuan ini, bisa ditentukan massa sistem keduanya mencapai dua kali massa matahari.

Anggota ketiga, dikenal sebagai a Cen-C/Proxima Centauri, berjarak 0,2 tahun cahaya (2 juta juta km atau 400 kali jarak Matahari-Neptunus), dari kedua sistem yang lain. Karena jaraknya terlalu jauh dibanding dua yang lain, ada yang meragukan apakah Proxima merupakan anggota sistem, tetapi pemahaman terkini meyakini bahwa memang merupakan anggota sistem; karena itu anggota ketiga disebut sebagai Proxima; Proxima Centauri. Proxima Centauri merupakan katai merah yang redup dengan kelas spektra M5 – terlalu redup, dingin dan kecil dibanding Matahari. Sebegitu redupnya sehingga baru ditemukan pada 1915. Tapi itu cerita lain, saya lebih memilih untuk membahas alasan ketiga.

Alasan ketiga, dan merupakan alasan yang paling heboh dan menarik. a Cen-A merupakan tempat yang menarik, karena mempunyai potensi ada kondisi kehidupan serupa dengan sistem tata surya kita. Masih ingat bahwa aCen-A serupa Matahari? Itu adalah petunjuk yang baik, bahwa kita bisa saja mencari kemungkinan planet yang bisa ditinggali di luar tata surya. Dan karena jarak yang lumayan ‘dekat’, kita bisa mendapatkan detil pemahaman yang lebih baik tentang tetangga ‘kembar’ kita.

Itu adalah alasan kenapa Rig-K begitu istimewa, tapi, kenapa jadi alasan heboh? Salah satu upaya terbesar dalam riset astronomi adalah, mencari ‘bumi yang lain’; tidak heran kalau kita sering mendengar kampanye ‘ekstra solar planet’, ‘planet yang bisa didiami’, dan semacamnya. Saya bukan pakar di bidang ini, tapi ada sesuatu yang bisa saya katakan: Ada lima ujian yang harus dilakukan untuk menguji apakah suatu planet merupakan ‘tanah terjanji’ sebagai tempat kehidupan. Banyak sekali bintang yang akan gagal begitu saja. Tetapi untuk kasus Rig-K, a Cen-A lulus kelima test, a Cen-B bisa lulus semuanya dengan satu tes meragukan, dan Proxima Centauri gagal. Ini testnya, dengan Matahari (sebagai tempat kita hidup), sebagai pembandingnya.

Tes nomer satu, kedewasaan dan kestabilan, yang artinya, bintang harus berada pada deret utama. Bintang pada deret utama membakar hidrogen menjadi helium di dalam inti, menciptakan cahaya dan panas. Karena hidrogen melimpah di dalam bintang, kebanyakan bintang berada dalam deret utama dalam jangka waktu yang lama, memberi kesempatan pada kehidupan untuk bertumbuh. Matahari dan ketiga bintang yang diuji lulus tes ini.

Tes nomer dua, masalah Goldilock. Jika bintang terlalu panas, nasibnya akan cepat berakhir, jika terlalu dingin, tidak akan cukup untuk mempertahankan kemungkinan adanya kehidupan. Jadi bintang harus dalam kondisi yang pas, supaya ada kehidupan.

Bintang yang lebih panas dari Matahari, (didefinisikan dalam kelas O, B, A, dan F kelas awal) terbakar dengan cepat, dan dengan cepat mati. Sebaliknya, bintang yang lebih dingin (M dan K akhir), memproduksi energi yang tidak cukup untuk menunjang kehidupan, karena tidak memungkinkan adanya air dalam bentuk cair pada planet-planetnya (jika ada planet dalam zona bisa dihuni). Bintang warna kuning tipe G (Matahari atau serupa matahari) bisa memberikan adanya kehidupan (buktinya Matahari memberi kehidupan di Bumi). Bintang kelas F akhir dan bintang kelas K awal yang panas, masih mungkin bisa. Jadi, aCen-A lulus, a Cen-B bisa iya bisa tidak. Proxima sudah pasti gagal.

Test nomer tiga, bintang-bintang harus stabil. Berbeda dengan kestabilan test pertama, disini kecerlangan bintang harus tidak berubah banyak, atau kehidupan tidak mungkin bertahan terhadap perubahan yang drastis, dari terang-redup, yang mempengaruhi efek panas-dingin pada planet. a Cen-A & aCen-B masing-masing merupakan bintang yang baik, karena mereka lolos tes nomer dua, tetapi mereka adalah pasangan bintang ganda, yang berarti jika ada planet yang memungkinkan adanya kehidupan, masih ada variabilitas dari masing-masing pasangan, kecerlangan bintang pasangan akan naik, ketika mendekat dan menurun ketika menjauh. Kendati demikian, variasinya masih terlalu kecil dalam kasus mereka berdua. Dengan demikian keduanya dapat dianggap lulus test. Bagaimana dengan Proxima? Katai merah dikenal sebagai bintang yang meledak-ledak, yang sewaktu-waktu dapat menyemburkan energi mencapai dua tiga kali kecerlangannya sendiri dalam hitungan menit. Variasi yang terlalu ekstrim ini terlalu berbahaya untuk kemungkinan adanya kehidupan. Proxima kembali gagal tes.

Tes nomer empat, adalah umur bintang. Matahari berumur 4,6 miliar tahun, dan kehidupan sudah berkembang seperti saat ini. Bintang harus cukup tua untuk memberikan kesempatan kehidupa berkembang. aCen-A & a Cen-B lebih tua dari Matahari, mencapai 5 atau 6 miliar tahun, dengan demikian, mereka lulus tes. Proxima paling tidak baru berumur satu miliar tahun, dengan demikian Proxima kembali gagal.

Tes nomer lima, tes terakhir. Apakah bintang mempunyai elemen-elemen dasar penysun kehidupan? (sebut saja karbon, nitrogen, oksigen dan besi). Seperti Matahari, kebanyakan bintang tersusun utamanya dari hidrogen dan helium, hanya dua persen tersusun dari elemen yang lebih berat. Meskipun angka dua persen ini sepertinya tidak banyak, tapi cukup untuk membentuk planet batuan dan memunculkan kehidupan. Sekali lagi, a Cen-A & a Cen-B lolos tes, mereka cukup kaya dengan elemen-elemen tersebut.

Jika a Cen-A lolos semua tes, a Cen-B hampir semuanya lolos; pertanyaan utamanya adalah: Adakah planet di Rig-K? Paling tidak satu saja planet yang hangat, berbatu, dengan air melimpah dan mempunyai kemungkinan untuk dihuni, seperti Bumi kita? Kita belum tahu pasti. Sekalipun Rig-K ‘dekat’ dalam skala astronomi, mengapa kita belum menemukannya? Sekalipun bintang lulus tes, tanpa adanya planet, kita tidak punya apa-apa bukan?

Untuk suatu sistem bintang berdua, planet yang mengorbit salah satu bintang tidak boleh terlalu jauh dari bintang tersebut, atau orbit planet tersebut menjadi tidak stabil. Jika jaraknya melampaui suatu nilai ambang, bintang pasangannya akan mempengaruhi orbit planet tersebut. Untuk sistem a Cen-A & a Cen-B, ambangnya adalah 11 AU, dengan batas kestabilan planet harus berada dalam 2 AU. Kembali ke Matahari, kita lihat bahwa kita punya Merkurius (0.4 AU), Venus (0.7 AU), Bumi (1 AU) & Mars (1.5 AU). Jadi, sistem a Cen-A & a Cen-B masih boleh memiliki satu atau planet dalam zona adanya kehidupan (seperti Bumi). Sekedar tambahan, 1 AU itu adalah sama dengan 150 juta km.

Bilamana kita sudah sanggup mengamati dengan kemampuan yang lebih baik, diharapkan akan diperoleh jawab, apakah kita sendirian di dalam semesta ini, atau paling tidak ada planet lain yang serupa Bumi yang bisa kita kunjungi.

Jadi, jika umat manusia mencari tempat selain Bumi, atau bahkan kehidupan cerdas lain, Rig-K adalah tempatnya, karena merupakan kandidat terbaik. Betapa unik dan spesialnya Rig-K, bintang-nya langit selatan.

Source: http://langitselatan.com



Leave a Reply.