Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.


Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.


Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses

Dia terheran-heran mendengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak menggigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan orang melagukan Syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi seperti melayang di udara.

Dipersatukan oleh hukuman jewer berantai, Alif berteman dekat dengan Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka berenam kerap menunggu maghrib sambil menatap awan lembayung yang berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Kemana impian jiwa muda ini membawa mereka? Mereka tidak tahu. Yang mereka tahu adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

Bagaimana perjalanan mereka ke ujung dunia ini dimulai? Siapa horor nomor satu mereka? Apa pengalaman mendebarkan di tengah malam buta di sebelah sungai tempat jin buang anak? Bagaimana sampai ada yang kasak-kusuk menjadi mata-mata misterius? Siapa Princess of Madani yang mereka kejar-kejar? Kenapa mereka harus botak berkilat-kilat? Bagaimana sampai Icuk Sugiarto, Arnold Schwarzenegger, Ibnu Rusyd, bahkan Maradona sampai akhirnya ikut campur? Ikuti perjalanan hidup yang inspiratif ini langsung dari mata para pelakunya. Negeri Lima Menara adalah buku pertama dari sebuah trilogi.

by: Handzmetallist

 
Dalam Sang Pemimpi, Andrea bercerita di jambi tentang kehidupan ketika masa-masa SMA. Tiga tokoh utamanya adalah Ikal, Arai dan Jimbron. Ikal- alter egonya Andrea Hirata, sedangkan Arai adalah saudara jauh yang yatim piatu yang disebut simpai keramat karena anggota keluarga terakhir yang masih hidup dan akhirnya menjadi saudara angkat dan Jimbron adalah seorang yatim piatu yang terobsesi dengan kuda dan gagap bila sedang antusias terhadap sesuatu atau ketika gugup.

Ketiganya dalam kisah persahabatan yang terjalin dari kecil sampai mereka bersekolah di SMA Negeri Manggar, SMA pertama yang berdiri di Belitung bagian timur. Bersekolah di pagi hari dan bekerja sebagai kuli di pelabuhan ikan pada dini hari, dari ketagihan mereka menonton film panas di bioskop dan akhirnya ketahuan guru mengaji mereka , kisah cinta Arai dan Jimbron, perpisahan Jimbron dengan ikal dan Arai yang akan meneruskan kuliah di Jakarta yang akhirnya membuat mereka berdua terpisah tetapi tetap akan bertemu di Perancis. Hidup mandiri terpisah dari orang tua dengan latar belakang kondisi ekonomi yang sangat terbatas namun punya cita-cita besar , sebuah cita-cita yang bila dilihat dari latar belakang kehidupan mereka, hanyalah sebuah mimpi.

Tokoh-tokoh Tokoh Utama
  1. Ikal adalah anak kampung yang miskin, sahabat Arai sekaligus saudara jauh Arai. Ia adalah sprinter di SMAnya, ia menampilkan kebolehannya ketika ia dikejar oleh Pak Mustar dkk.
  2. Arai adalah tokoh sentral dalam buku ini. Menjadi saudara angkat Ikal ketika kelas 3 SD saat ayahnya (satu-satunya anggota keluarga yang tersisa) meninggal dunia. Seseorang yang mampu melihat keindahan di balik sesuatu, sangat optimis dan selalu melihat suatu peristiwa dari kaca mata yang positif. Arai adalah sosok yang begitu spontan dan jenaka, seolah tak ada sesuatupun di dunia ini yang akan membuatnya sedih dan patah semangat.
  3. Jimbron, anak yatim piatu yang diasuh oleh seorang pastur Katolik bernama Geovanny.Laki-laki berwajah bayi dan bertubuh subur ini sangat polos. Segala hal tentang kuda adalah obsesinya, dan gagapnya berhubungan dengan sebuah peristiwa tragis yang memilukan yang dia alami ketika masih SD , dulu ayahnya sekarat di depan matanya maka ia membawa ayahnya dengan sepeda yang lajunya lama sampai di puskesmas ayahnya meninggal di depan matanya dan waktu ditanyai orang-orang di sudah terlanjur gagap karena terlalu banyak menangis sampai tersendat-sendat ia selalu berfikir jika saja waktu itu dia menaiki kuda pasti ayahnya tertolong. Jimbron adalah penyeimbang di antara Arai dan Ikal, kepolosan dan ketulusannya adalah sumber simpati dan kasih sayang dalam diri keduanya untuk menjaga dan melindunginya.
Tokoh Lain
  1. Pendeta Geovanny, ia adalah seorang Katolik yang mengasuh Jimbron selepas kepergian kedua orangtua Jimbron. Meskipun berbeda agama dengan Jimbron, beliau tidak memaksakan Jimbron untuk turut menjadi umat Katolik. Bahkan beliau tidak pernah terlambat mengantar Jimbron pergi ke masjid untuk mengaji. Meski disebut Pendeta, Geovanny yang berdarah Italia ini adalah seorang Pastor.
  2. Pak Mustar M. Djai'din. BA. adalah salah satu pendiri SMA Negeri Manggar. Ia adalah wakil kepala sekolah SMA Negeri Manggar, seorang yang baik dan cukup sabar namun berubah menjadi tangan besi ketika anaknya sendiri justru tidak diterima masuk ke SMA tersebut karena NEMnya kurang 0,25 dari batas minimal. Terkenal dengan aturan-aturannya yang disiplin dan hukuman yang sangat berat. Namun sebenarnya beliau adalah pribadi yang sangat baik dan patut dicontoh.
  3. Pak Drs. Julian Ichsan Balia; Kepala Sekolah SMA Negeri Manggar. Laki-laki muda, tampan, lulusan IKIP Bandung yang masih memegang teguh idealisme. Ia mengajar di bidang seni.
  4. Nurmala; Zakiah Nurmala binti Berahim Mantarum,gadis pujaan Arai sejak pertama kali Arai melihatnya. Nurmala adalah gadis yang pandai, selalu menyandang ranking 1. Ia juga penggemar Ray Charles dengan lagunya "I Can't Stop Loving You" dan Nat King Cole dengan lagunya When I Fall in Love.
  5. Laksmi; gadis pujaan Jimbron. Telah kehilangan kedua orangtuanya dan tinggal serta bekerja di sebuah pabrik cincau. Semenjak kepergian orangtuanya ia tidak pernah lagi tersenyum, walaupun senyumnya amat manis. Ia baru dapat tersenyum ketika Jimbron datang mengendarai sebuah kuda putih milik Capo.
  6. Capo Lam Nyet Pho; Seorang yang memungkinkan berbagai hal sebagai objek untuk bisnisnya. Bahkan ketika PN Timah terancam kolaps, ia melakukan ide untuk membuka peternakan kuda meskipun kuda adalah hewan yang asing bagi komunitas Melayu.
  7. Taikong Hamim; Guru mengaji di masjid di kampung Gantung. Dikenal sebagai sosok nonkonfromis dan sering memberlakukan hukuman fisik kepada anak-anak yang melakukan kesalahan.
  8. Bang Zaitun; Seniman musik pemimpin sebuah kelompok Orkes Melayu. Dikenal sebagai orang yang pernah mempunyai banyak pacar dan hampir memiliki 5 istri. Sebenarnya kunci keberhasilannya dalam percintaan adalah sebuah gitar. Ia pun mengajarkan hal tersebut pada Arai yang sedang mabuk cinta dengan Nurmala.
  9. A Kiun; Gadis Hokian penjaga loket bioskop.
  10. Nurmi; Berbakat memainkan biola, mewarisi biola dan bakat dari kakeknya yang ketua kelompok gambus di Gantung. Nurmi adalah tetangga Arai dan Ikal, seumuran, dan dia adalah gadis yang sangat mencintai biola.
  11. Pak Cik Basman; Seorang tukang sobek karcis di sebuah bioskop di Belitong.
  12. A Siong; Pemilik toko kelontong tempat Ikal dan Arai berselisih tentang penggunaaan uang tabungan
  13. Deborah Wong; Istri A Siong dan ibu dari Mei Mei. Perempuan asal Hongkong yang tambun dan berkulit putih.
  14. Mei Mei; Gadis kecil anak Deborah Wong. Hotris nauli MargarettaSihombing Medan , 23 mei 2012
 
Serial drama produksi Korea pada tahun 2011 yang bertajuk The Thorn Birds ini menyajikan cerita tentang kehidupan dua wanita muda yang memiliki sifat bertolak belakang maupun cara dalam mendapatkan keinginannya. Dibintangi oleh aktris terkemuka Han Hye-jin dan Kim Min-jung serta aktor Joo Sang-wook dan Seo Do-young, drama ini hadir khusus untuk Anda.

Kisahnya dimulai dengan tokoh Seo Jung-eun (Han Hye-jin), seorang wanita muda cantik yang dibesarkan di panti asuhan sehingga kenyang dengan pengalaman hidup yang keras. Namun pengalaman tersebut tidak membuat Seo Jeung-eun menjadi wanita yang merasa getir atas kehidupan, namun menjadikannya sebagai wanita yang polos dan pemberani.

Jung-eun bercita-cita menjadi artis terkenal sehingga bekerja sebagai artis paruh waktu sembari  mencari ibu kandungnya yang telah meninggalkannya sejak lahir. Di sisi lain, teman Jung-eun yang bernama Han Yoo-kyung (Kim Min-jung) sangat berbeda dengan Jung-eun karena memiliki sifat temperamental dan sangat ambisius.

Yoo-kyung sedang berjuang menjadi sutradara film dan bertemu dengan seorang produser bernama Lee Young-jo (Joo Sang-wook). Jung-eun pun bertemu Young-jo bahkan mereka menjadi sahabat dekat lantaran memiliki kesamaan, yaitu tumbuh tanpa kehadiran ibunya. Kedekatan Jung-eun dan Young-jo itu membuat cemburu Han Yoo-kung.

Begitu tahu Young-jo adalah pewaris konglomerat, Yoo-kyung menggoda pria tersebut sehingga ia menjadi hamil. Namun setelah Young-jo tidak lagi menginginkan warisan keluarganya, Yoo-kyung dengan dingin membuang pria tersebut dari hidupnya. Ketika hendak melahirkan bayinya, Yoo-kyung malah mendaftarkan diri di RS dengan nama Jung-eun. Tidak hanya itu, Yoo-kyung pun meninggalkan bayinya tersebut.

Akankah Jung-eun menemukan ibu kandungnya dan juga jawaban mengapa ia ditinggalkan begitu saja? Apa yang akan terjadi pada bayi Yoo-kyung kemudian? Bagaimana dengan Young-jo yang ditinggalkan Yoo-kyung itu? Saksikan drama bertajuk The Thorn Birds di layar Indosiar setiap Senin-Jumat pukul 13.30 WIB, mulai 13 Februari 2012. Selamat menyaksikan.(indosiar.com/Fachri)
 
Sebuah drama Korea produksi SBS pada tahun 2011 yang hadir di hadapan pemirsa setia Indosiar ini merupakan drama bernuansa fantasi namun juga romantis. Kisahnya tentang seorang wanita muda cantik dari keluarga kaya, Shin Ji-hyun (Nam Gyu-ri) yang sebentar lagi akan menikahi tunangannya, Kang Min-ho (Bae Su-bin).

Sayangnya sebelum mereguk kebahagiaan, Ji-hyun mengalami kecelakaan mobol yang membuatnya koma dan menghantarnya ke pintu gerbang kematian. Namun roh Ji-hyun bertemu dengan seorang sosok malaikat, Song Yi-soo (Jung Il-woo) yang mengatakan belum waktunya ia mati. Ji-hyun diberi kesempatan oleh Song Yi-soo agar bisa sadar dari komanya dan hidup kembali.

Syaratnya, ia harus memenuhi misinya yaitu mengumpulkan air mata dari tiga orang selain keluarganya yang benar-benar menyayanginya dengan tulus dalam waktu 49 hari. Begitu ingin bersama lagi dengan tunangannya Min-ho, maka Ji-hyun mengambil alih tubuh Song Yi-kyung (Lee Yo-won), seorang wanita karyawan paruh waktu di sebuah toko.

Hidup Song Kyi-yung begitu kacau lantaran begitu berduka setelah kehilangan kekasihnya dalam kecelakaan sehingga sering ingin bunuh diri. Ji-hyun yang kini dalam tubuh Yi-kyung merasa akan mudah memenuhi misinya karena teringat akan kedua sahabat baiknya dan Min-ho. Ji-hyun kemudian mendapatkan pekerjaan di sebuah restoran milik teman masa SMA-nya, Han Kang (Jo Hyun-jae).

Akankah Shin Ji-hyun berhasil memenuhi misinya dalam waktu 49 hari? Apakah memang mudah dilakukan seperti perkiraan Ji-hyun? Temukan jawabannya hanya dalam drama Korea bertajuk 49 Days di layar Indosiar setiap hari Senin - Jumat, mulai 26 Desember 2011. Selamat menyaksikan.(indosiar.com/Fachri)
 
Satsuki yang berumur 8 tahun, dan adik perempuannya, Mei pindah rumah di sebuah desa dengan ayahnya yang merupakan professor di sebuah Universitas mereka pindah karena ibu mereka sedang berada di rumah sakit. Mereka pindah di sebuah rumah tua.

Saat pertama kali datang ke rumah tersebut, mereka menemui beberapa biji-bijian. Dan setelah ditelusuri Mei melihat sesuatu benda hitam yang dapat terbang dan menghilang di dalam rumah, dan puncaknya saat di lantai dua, Mei melihat mereka dan menangkap salah satunya. Namun saat diperlihatkan ke kakaknya, sesuatu tersebut berubah menjadi serbuk hitam.                 Saat malam tiba, Satsuki menyiapkan air panas untuk mandi, ketika dia mengambil kayu, kayu-kayunya terbang tertiup angin, dan Satsuki merasa ketakutan karena hal tersebut sangat ganjil dengan angin yang kencang dan sebagainya. Dan ketakutan Satsuki dan Mei mereka ceritakan kepada ayahnya, Ayah pun menyuruh mereka tertawa keras agar ketakutan hilang, saat itu angin bertiup sangat kencang. Setelah mandi, mereka pun langsung tertidur pulas.

                Keesokan paginya, Satsuki, Mei, dan Ayah berboncengan sepeda menuju rumah sakit untuk mengunjungi Ibu. Mereka saling melepas rindu dan menceritakan rumah baru mereka. Ibu pun mendengarkan dengan sabar sambil menyisir rambut Satsuki yang sebenarnya pendek.


Saat Satsuki pergi ke sekolah, Mei dan Ayah tetap di rumah. Ayah mengerjakan tugas dari kampus, sedangkan Mei bermain di halalaman. Saat Mei bermain itulah secara tidak sengaja dia melihat binatang kecil seperti kelinci. Mei mengikuti binatang yang ternyata juga dapat menghilang itu. Binatang itu lari di kejar Mei sampai ke basement yang mana tidak dapat dimasuki Mei. Dan ternyata ada 2 binatang, yang satu berwarna putih kecil, satu lagi agak besar dan berwarna hitam. Mereka gagal untuk lari secara sembunyi-sembunyi. Sampai kemanapun mereka pergi diikuti oleh Mei. Sampai masuk ke dalam lubang di sebuah pohon besar (Pohon keramat di Jepang yang biasanya diikat oleh tali putih dan dihias dengan kertas putih juga). Nah di dalam lubang itulah Mei bertemu pertama kali dengan Totoro. Sampai dia tertidur beralaskan Totoro. Mei yang hilang itu pun dicari Satsuki dan Ayahnya. Satsuki menemukan topi Mei yang jatuh di dekat semak-semak saat mengejar hewan-hewan tadi. Satsuki pun masuk ke lorong semak, dan menemukan Mei tertidur di dalamnya. Mei pun menceritakan pada kakak dan ayahnya mengenai Totoro, namun mereka tidak percaya, ei pun mencoba menelusuri jalan yang tadi dilewatinya saat akan menuju gua, namun selalu keluar dari semak, tidak seperti jalan panjang yang dilaluinya tadi. Setelah mendengarkan cerita Mei, Ayah mengajak mereka melihat Pohon Keramat di desa itu, dan ternyata pohon itulah tempat masuk ke lubang Totoro, namun ternyata tidak ada lubang sama sekali. Mereka pun berdoa sejenak di depan Pohon keramat. Lalu kembali ke rumah.                 Keesokan harinya Ayah harus kembali ke Universitas. Mei dititipkan ke Nenek saat Satsuki sekolah. Tapi ternyata ketika di sekolah, Mei mendatangi Satsuki sambil menangis bahwa dia ingin ikut Satsuki sekolah. Akhirnya Mei pun duduk di kelas bersama Satsuki. Dan dia menggambar Totoro. Sepulang sekolah hujan lebat, mereka tidak membawa paying, lalu berteduh di tempat pemujaan Buddha. Kanta pun meminjami mereka paying, sedangkan dia sendiri hanya berlari-lari tanpa payung. Sorenya, Satsuki dan Mei mengembalikan payung Kanta. Lalu mereka menjemput ayah di Bus Stop. Bus pertama ternyata bukan ayah mereka. Lalu sepeda lewat. Hujan masih terus turun. Dan semakin gelap, Mei pun mengantuk sehingga Satsuki menggendongnya di punggung.  Saat itulah tiba-tiba ada langkah kaki, dan setelah dilihat lebih dekat ternyata itu adalah hewan besar sekali berwarna coklat dengan daun kecil di kepalanya sebagai payung. Satsuki pun meminjamkan payung yang seharusnya untuk ayahnya ke hewan tersebut, yang tidak lain  adalah Totoro. Totoro pun  senang sekali, dia lebih senang ketika tetesan hujan yang dari pepohonan yang mana lebih besar, suaranya ketika menimpa payung membuat Totoro senang sekali. Kemudian dia pun meloncat dan membuat semua pohon memuntahkan air, yang membuatnya tertawa terpingkal-pingkal, dan membuat Mei terbangun. Hujan pu reda. Lalu datanglah Bus Kucing, benar-benar kucing, Totoro memberikan bungkusan dari daun kepada Mei, lalu masuk ke bus itu, dan masih tetap membawa payung dari Satsuki tadi. Satsuki dan Mei masih terbengong-bengong saat Bus Kucing lenyap dan diganti oleh Bus yang memuat ayah mereka.

                Ayah memasang tenda anti nyamuk ke lingkup futon, mereka pun  bersiap tidur, tetapi ayah tidak tidur, dia mengerjakan tugas. Tiba-tiba ada cahaya yang membangunkan Satsuki, dan kemudian membangunkan adiknya setelah tahu itu Totoro bersama hewan putih hitam mengelilingi taman yang sudah mereka Tanami biji-bijian yang merupakan isi bungkusan yang diberikan Totoro. Dan mereka menarikan tarian cepat tumbuh. Biji-biji tersebut langsung tumbuh menjadi sebuah pohon yang sangat besar. Lalu mereka semua diajak Totoro naik ke atas gasing, dan keliling desa menimbulkan angin, dan suara-suara malam, kemudian mereka kembali lagi dan berada di puncak pohon dan menyanyikan suara-suara malam dengan alat music.

Keesokan harinya Satsuki dan Mei membantu nenek memanen jagung dan buah-buahan, saat mereka berpiknik ria di bawah pohon, mereka mendapat telegram dari Ibu yang di antar Kanta. Di telegram itu diceritakan bahwa Ibu sakitnya kambuh, Satsuki pun syok, dia kemudian lari mencari sambungan telepon bersama Kanta, yang mana tidak semua orang di desa tersebut mempunyai telepon. Mei mengikuti mereka sambil membawa jagung, padahal sudah dilarang Satsuki. Karena lagkah Mei yang kecil, dia tertinggal, dan mengambil jalan yang salah, sampai bertemu dengan kambing besar yang mencoba memakan jagung Mei. Mei pun marah kepada kambing itu, dan membentak bahwa jagung itu untuk Ibunya. Setelah menelepon ayahnya perihal telegram, dengan lunglai dia dan Kanta pulang, dan bertemu Mei. Sampai rumah Satsuki dan Mei bertengkar hebat karena emosi mereka yang diuji mengenai ibu mereka, Mei ingin ke rumah sakit, tapi dilarang Satsuki. Sampai sore hari mereka tetap berdiam diri. Nenek yang mengantarkan pakaian bersih dan kemudian mencari air, menghibur Satsuki. Mei dengan tekat kuat pergi tanpa pamit sembari membawa jagung, dengan maksud pergi sendiri ke rumah sakit, yang mana terletak sangat jauh di lain daerah.                 Satsuki dan nenek panic ketika mendapati Mei tidak ada, Satsuki pun sangat sedih, dia berlari-lari ke jalan-jalan sambil meneriakkan nama Mei sambil menangis, dia sangat menyesal sekali karena telah berkata kasar kepada adiknya. Dia bertanya ke orang-orang apakah melihat adiknya, namun nihil, sampai Kanta mengantar kabar buruk bahwa sepatu adiknya ditemukan hanyut di sungai. Satsuki sangat sedih, dia pun berlari ke tempat orang-orang desa yang berkumpul mengelilingi sepatu Mei. Lalu dia mencoba menemuka Totoro di dalam semak-semak yang dulu ditunjukkan adiknya. Dan ternyata jalan yang dulunya sangat pendek menjadi panjang dan berakhir di sebuah lubang. Di lubang itu, Satsuki bertemu Totoro lagi, dia sembai menangis menceritakan mengenai adiknya yang hilang, Totoro mengajaknya terbang ke atas pohon dan mengaum. Aumannya ternyata memanggil Bus Kucing (hal sama ketika hujan dulu, dia juga mengaum dan Bus Kucing muncul). Satsuki pun di suruh masuk ke dalam Bus yang mana arah tujuan sudah berubah menjadi kata MEI. Di dalam bus penuh dengan bulu-bulu kucing yang tebal, empuk, dan hangat. Dan dimulailah perjalanan menuju Mei. Perjalanan tersebut melewati nenek dan orang-orang, namun mereka tidak tahu karena hanya menimbulkan angin.

                Pada akhirnya Satsuki menemuka Mei terduduk di pematang saawah, menangis. Pada awalnya Mei mengira halusinasi saja, namun ketika melihat Satsuki dari atas tiang listrik, dia senang sekali. Mereka pun berpelukan, dan mendapati Bus Kucing sudah merubah arah tujuan ke rumah sakit. Sesampai rumah sakit, Satsuki, Mei, dan Bus Kucing hanya bertengger di atas pohon dekat jendela Ibu, yang mana sudah ditemani Ayah. Mereka senang Ibu baik-baik saja. Kemudian Ayah menemukan jagung, dengan tulisan “Untuk Ibu” di jendela.

                Demikianlah akhir cerita, pesan yang dapat dipetik:

  1. Jangan membenci seseorang, karena semua orang sebenarnya adalah baik.
  2. Jangan pula membenci tetangga kita, karena kepada merekalah pertama kali kita meminta bantuan.
  3. Kita harus saling percaya antar anggota keluarga.
  4. Tertawalah agar tidak takut.
  5. Tetangga kita bukan hanya manusia, namun juga alam dan hewan-hewan di dalamnya, yang mana juga akan membantu, melindungi, dan selalu bersama kita.
Kesanku:

                Pada awalnya tertawa terbahak-bahak karena kelucuan Satsuki dan Mei, namun pada adegan terakhir sampai akhirnya, 15 menit an mungkin, aku menangis terus, sedih banget lho, dalem, sampai hati pokoke, mungkin karena aku juga punya adik ya, atau mungkin juga karena beberapa menit sebelumnya aku jalan dari kampus ke kost (2.5 km) karena ban sepedaku bocor kena paku gedhe banget panjang 5 m an, diameter 3 mm an, uang yang kubawa cuma 1000, hujan lagi, sepanjang jalan aku nyanyiin Aitakatta karena baru download jadi ingetnya itu, jadi curhat nih, hahaha.

by Danamumania
 
Cihiro adalah gadis berusia sepuluh tahun yang pindah ke kota lain bersama orang tuanya. Dia tidak begitu senang dengan rencana kepindahan tersebut dan hanya mempertimbangkan bagaimana rencana tersebut memengaruhi dirinya, mengeluh tentang semuanya termasuk sekolah barunya sampai buket bunga yang telah diberikannya kepada teman-temannya sebagai hadiah.

Ketika sedang mencari rute yang lebih dekat ke rumah baru mereka, Ayah Chihiro mengendara ke jalan kecil yang berakhir ke bangunan misterius. Orang tua Chihiro penasaran dan masuk melewatigerbang yang gelap dari bangunan tersebut. Di sisi lain, mereka menemukan apa yang mereka asumsikan sebagai taman bermain yang sudah ditinggalkan, yang nantinya disingkap bahwa tempat itu sebenarnya perbatasan antara dunia arwah dan dunia manusia.

Ketika berjalan menyusuri bantaran sungai, Mencium bau makanan dan mengikuti aromanya melewati lembah berrumput ke desa kecil yang penuh dengan restoran. Walaupun restoran tersebut sepertinya kosong, mejanya penuh dengan makanan. Orang tua Chihiro memakan makanan tersebut, tetapi Chihiro tidak ikut masuk karena takut pemilik makanan tersebut akan marah dan menangkap mereka. Ketika mereka menawarkan makanan, dia menolak dan lari. Makanan tersebut nantinya akan menjadi akar masalah yang membuat orang tua Chihiro berubah menjadi babi. Chihiro kemudia melihat sebuah jembatan yang menuju sebuah tempat pemandian umum yang besar. Sebelum sampai, seorang anak lelaki bernama Haku, mendekatinya dan memperingati dirinya untuk pergi sebelum matahari terbenam. Saat itu juga, langit mulai gelap dan lampu di pemandian tersebut dinyalakan. Haku memberitahu Chihiro untuk menyeberangi sungai secepat mungkin sementara dia akan mengalihkan perhatian lainnya.

Chihiro berlari kembali ke restoran dimana orang tuanya makan dan menemukan bahwa mereka telah berubah menjadi babi. Dia sangat ketakutan dan mencoba kembali ke mobilnya. Dia dihentikan di tengah jalan karena melihat padang rumput yang telah dilewati sebelumnya telah tenggelam di bawah air.

Chihiro semakin bingung ketika dia menjadi transparan. Haku menemukannya dan memberinya makanan dari dunia arwah, sehingga dia tidak lagi menghilang. Dia membantu Chihiro untuk menyelinap masuk ke pemandian umum, yang dimiliki oleh seorang penyihir bernama Yubaba. Haku memberi tahu Chihiro bahwa satu-satunya cara agar dia hidup selamat di dunia arwah adalah dengan bekerja di pemandian umum untuk menyelamatkan orang tuanya.

Chihiro menuruti nasihat Haku dan menuju ke ruangan pemanas dan meminta Kamaji, seorang pekerja pemanas air untuk sebuah pekerjaan. Dia menolak Chihiro sampai salah seorang pegawainya jatuh di batubara. Chihiro mengambil batu bara tersebut dan menaruhnya di pemanas air. Walaupun batubara tersebut sangat berat, dia bisa menuntaskan pekerjaannya. kamaji sangat puas dan memutuskan untuk membantu Chihiro menemukan sebuah pekerjaan dengan meminta seorang gadis bernama Rin (Lin) untuk membawa Chihiro ke Yubaba.

Chihiro menemukan Yubaba yang berpenampilan regal tapi mengerikan. Chihiro meminta izin untuk berkerja, mengindahkan penolakan berulang oleh Yubaba. yubaba kemudian menerima, dalam syarat Chihiro memberikan namanya ke Yubaba. Penyihir tersebut mengambil kendali nama Chihiro, menaruh tanda tangan dalam kontrak dan hanya menaruh salah satu karakter nama Chihiro di kertas kontrak. Karakter kanji dengan salah satu goresan dihilangkan dibaca "Sen." Sekarang dikenal sebagai Sen, Chihiro ditugaskan menjadi asisten Lin.

Pagi berikutnya, Haku menunjukkan Sen bahwa orang tuanya di dalam kandang bersama babi-babi lainnya. Haku memberi Sen baju lamanya dan kartu dari bingkisan selamat tinggal dan bunga. Sen membaca kartunya dan mengingat namanya, sekali mereka melupakan namanya, sama seperti Haku melupakan namanya sendiri, maka akan dimiliki oleh Yubaba.

Sen mendapat kesulitan dalam menyesuaikan diri pada kehidupan barunya tetapi memenangkan rasa hormat dengan membantu pelanggan yang menyusahkan, sebuah "arwah bau" yang mengerikan dan menyeramkan. Sen membantu membersihkan arwah bau dan mengetahui bahwa dia adalah arwah sungai yang kuat dan kaya raya, yang terpolusi. Sen berhasil dalam tugas dengan bantuan dari roh misterius yang mirip arwah gentayangan yang dipanggil No Face (Kaonashi), yang tertarik dengannya karena kebaikannya di masa lalu.

Pemandian tersebut mengeluarkan monster ke No Face. memungkinkannya untuk memberi lumpur terlihat seperti emas, dia melayani rasa tamak para pegawai pemandian. Dia lalu menjadi liar dan memakan semua yang ada dalam jarak pandangnya, termasuk tiga pegawai pemandian.

Sementara No Face berubah menjadi monster yang tidak pernah kenyang, Haku kembali ke pemandian dengan bentuk naga, dikejar dan diserang oleh sekumpulan besar burung kirigami (kertas) sihir. Terluka parah, dia menemukan jalan ke kanor Yubaba. Sen mengenali naga tersebut sebagai Haku dan pergi melihatnya, tidak sadar kalau dia diikuti oleh salah satu burung kertas.

Ketika mencari Haku, Sen bertemu dnegan bayi Yubaba bernama Boh, yang ingin bermain dengannya. Sen melarikan diri darinya dan melihat pelayan Yubaba, tiga kepala tanpa badan yang dipanggil Kashira, mencoba mendorong Haku hingga jatuh. Burung kertas yang mengikuti Sen berubah menjadi Zeniba, saudari kembar Yubaba, yang mengejar Haku karena dia mencuuri segelnya. Sebuah mantra dipasang dalam segel itu sehingga siapapun yang mencurinya akan mati.

Zeniba mengubah sang bayi menjadi tikus, pelayan harpy Yubaba menjadi burung kecil, dan tiga kepala melayang menjadi mirip Boh, untuk mengolok-olok Yubaba. Haku memotong kertasnya menjadi dua dengan ekornya, yang menyebabkan kehadiran Zeniba menghilang. Dia lalu jatuh ke perapian, membawa serta Sen, tetapi mereka selamat mendarat di ruangan pemanas. Sen memberi makan Haku kue herbal dari Roh Sungai, yang menyebabkan dia memuntahkan segel yang telah dicuri. Dalam segel ada siput hitam, yang dihancurkan Sen karena perintah Kamaji. Dia membantu Haku dengan mengembalikan segel Zeniba dan meminta maaf atas namanya. Kamaji memberi Sen tiket kereta dan memberi tahu bagaimana cara menuju tempat Zeniba.

Sebelum pergi, Sen kembali ke pemandian untuk menemui No Face, yang memanggilnya dalam kemarahannya. Dia memberinya makan dari sisa kue herbal roh sungai, yang menyebabkan dia memuntahkan semua makanan dan tiga pegawai pemandian yang sudah dimakannya. Kerakusannya telah tersembuhkan ketika dia mengikuti Sen keluar. Sen dan No Face, ditemani oleh Boh dan pelayan terbang Yubaba, menaiki kereta untuk pergi ke rumah Zeniba di dasar Rawa.

Di pemandian, Haku sudah memulihkan diri dari cederanya. Ketika Yubaba mengetahui anaknya, Boh, telah hilang, dia murka. Haku meminta perjanjian dengannya untuk mengambil kembali bayinya, dan balasannya, dia meminta Yubaba mengirim Sen dan kedua orang tuanya kembali ke dunia manusia. Yubaba setuju, dengan satu syarat: Chihiro harus mengenali orang tuanya di antara babi-babi yang lain.

Di pondokan Zeniba, Sen mengetahui kalau siput hitam yang dihancurkannya ditaruh di dalam Haku oleh Yubaba, dan memungkinkannya untuk mengontrol Haku. Zeniba memberi tahu Sen kalau mantra tersebut hanya akan hancur oleh cinta.

Haku dalam bentuk naganya, menemukan Sen di tempat pondokan Zeniba. Zeniba memaafkannya karena telah mencuri segel miliknya dan mengundang No Face untuk tinggal bersamanya. Haku membawa Sen kembali ke pemandian, dan ketika berlalu di angkasa, Chihiro ingat pernah bertemu Haku sebelumnya: ketika dia masih kecil, dia tenggelam di sungai dan terselamatkan karena dibawa oleh ombak ke pinggiran. Dia diselamatkan oleh Haku, yang merupakan roh dari sungai Kohaku. Dia lalu memberitahu kalau nama asli Haku adalah Kohaku, sehingga membebaskannya dari sihir yubaba. Dia dan Chihiro lalu saling menyukai satu sama lain.

Di pemandian, Chihiro harus menyelesaikan satu tugas terakhir untuk membebaskan orang tuanya: dia harus memilih mereka dari sekumpulan babi. Dengan keberanian yang meluap dia menerima tantangan tersebut dan menjawab pertanyaan dengan benar, yaitu tidak ada satupun dari babi itu merupakan orang tuanya. Mereka lalu dibolehkan untuk kembali ke dunia manusia karena menjawab dengan benar. Haku meninggalkan Chihiro tetapi berjanji kalau mereka akan bertemu lagi lain waktu.

 
Tiana merupakan penghuni muda New Orleans tahun 1926. Sejak kecil, dia memiliki semangat dalam seni kuliner dan bekerja pada dua pekerjaan sekaligus untuk menghemat uang dan akhirnya membuka restoran sendiri. Charlotte La Bouff, teman masa kecil Tiana, mempekerjakannya untuk menyediakan minuman untuk pesta menyamar Mardi Gras yang diatur oleh ayahnya yang kaya, Eli La Bouff. Eli, Raja abadi dari Mardi Gras, berusaha untuk menyambut Pangeran Naveen dari Maldonia yang baru saja tiba, sebagai pelamar yang layak untuk putri kesayangannya. Tiana sangat senang akhirnya dapat membeli dan merenovasi sebuah pabrik gula tua menjadi restorannya.

Pangeran Naveen telah dicabut hak warisnya, miskin dan tidak terampil tetap berniat menikahi seorang wanita kaya daripada belajar berdagang. Dia dan pelayannya, Lawrence menemui Dr. Facilier, seorang dokter penyihir voodoo yang meyakinkan mereka bahwa dia dapat memperbaiki kehidupan mereka. Sebaliknya, Facilier mengubah Naveen menjadi katak dan memberikan Lawrence jimat voodoo, diisi dengan darah Naveen, apabila dipakai dapat mengubah penampilannya menjadi seperti Naveen. Facilier mempunyai maksud tertentu untuk Lawrence dibawah kedok Naveen, untuk menikahi Charlotte dan mendapatkan jalan ke kekayaan ayahnya.

Di pesta, Charlotte menggoda Lawrence saat Tiana mengetahui dia mungkin akan kehilangan pabrik karena ada penawar yang lebih tinggi. Tiana kemudian bertemu dengan Naveen, yang percaya bahwa Tiana adalah seorang putri karena kostum yang dipakainya, meminta Tiana untuk menciumnya dan mematahkan kutukan Facilier. Tiana setuju, tapi dengan imbalan berupa uang yang dibutuhkan untuk mengalahkan pembeli lain. Namun bukan Naveen yang berubah menjadi manusia, malah Tiana yang berubah menjadi katak. Naveen dan Tiana melarikan diri ke sebuah rawa.

Lawrence kemudian melamar Charlotte, yang dengan gembiranya setuju, tetapi sihir Facilier habis dan Lawrence kembali ke bentuk aslinya. Facilier memberitahu Lawrence kalau mereka membutuhkan satu sampel darah pangeran untuk memperpanjang mantra, tetapi Facilier mengetahui bahwa Lawrence dengan bodoh telah melepasnya. Facilier berbalik kepada dewa voodoo untuk meminta bantuan dengan janji apabila Lawrence telah menikahi Charlotte, dia akan memiliki kuasa penuh atas New Orleans dan akan menawarkan nyawa penduduknya sebagai bayaran. Para dewa voodoo memberikan setan bayangan Facilier yang kemudian dikirim untuk mencari Naveen.

Di rawa, Tiana dan Naveen bertemu Louis, seekor buaya yang bermain terompet dan Ray, kunang-kunang Cajun. Louis dan Ray menawarkan untuk memimpin mereka menuju pendeta voodoo yang baik, Mama Odie, yang mereka percaya dapat membatalkan kutukan. Mama Odie memberitahu katak bahwa Naveen harus mencium seorang putri yang benar bagi mereka untuk menjadi manusia. Mereka memutuskan apabila Eli La Bouff adalah Raja Mardi Gras, maka Charlotte adalah seorang putri. Empat kawanan tersebut kembali ke New Orleans dalam rangka untuk menemukan Charlotte sebelum pesta Mardi Gras berakhir di tengah malam. Tiana dan Naveen menyadari bahwa mereka saling mencintai, tetapi sebelum mereka bisa mengakui perasaan mereka, Naveen tertangkap dan dibawa ke Facilier.

Sebelum Lawrence (menyamar sebagai Naveen) dan Charlotte bisa menikah, Ray membantu Naveen melarikan diri dan mencuri jimat. Ray memberikan jimat kepada Tiana dalam rangka untuk menahan pelayan Facilier, tetapi Ray dibunuh oleh Facilier. Facilier kemudian menghadapi Tiana dan menawarkan untuk membuat restoran impiannya menjadi kenyataan dengan menukar jimat tersebut, tapi Tiana menolak dan menghancurkannya. Roh-roh voodoo yang marah menuntut Facilier sebagai pembayaran atas janjinya dan menyeretnya ke neraka.

Tiana dan Naveen mengungkapkan cinta mereka satu sama lain dan menjelaskan situasi ke Charlotte, yang setuju untuk mencium Naveen. Sayangnya, jam sudah mencapai tengah malam sebelum dia bisa menciumnya, tetapi keduanya memutuskan bahwa mereka puas untuk hidup bersama sebagai katak. Setelah pemakaman Ray, Tiana dan Naveen dinikahi oleh Mama Odie. Karena status baru Tiana sebagai putri, mereka dikembalikan kembali ke bentuk manusia setelah mereka berciuman. Pasangan itu kembali ke New Orleans untuk merayakan dan dengan bantuan Louis, akhirnya Tiana dapat membeli dan membuka restoran baru.

Up

6/8/2012

0 Comments

 
Carl Fredricksen (Edward Asner) adalah bocah pendiam yang bersahabat dengan cewek Tomboy bernama Ellie, yang ternyata sama-sama mengidolakan Charles Muntz, seorang penjelajah. Kemudian Carl dan Ellie menikah. Kehidupan mereka yang diperlihatkan tanpa adegan berbicara terlihat sangat bahagia, dengan musik yang ceria dan obsesi pertama mereka adalah memiliki anak. Setelah mempersiapkan segalanya, kenyataan berubah ketika Ellie dinyatakan oleh dokter bahwa ia tidak dapat hamil. Sesaat musik menjadi lebih lambat dan sedih, namun kembali menjadi semangat saat Carl dan Ellie berusaha menyisihkan pendapatan mereka untuk terbang ke Paradise Falls, tempat Charles Muntz tadi. Namun, tetap saja halangan selalu muncul sehingga mereka selalu memakai uang dari tabungan tadi, sampai akhirnya mereka berdua menjadi kakek-nenek. Carl, yang menyadari obsesi mereka belum tercapai membeli tiket ke Amerika Selatan, dan ingin memberikan kejutan untuk Ellie. Namun, sebelum impiannya tercapai, Ellie terlebih dahulu meninggal dunia. Hal ini menyebabkan Carl benar-benar kehilangan semangat hidup dan menjadi pendiam dan tertutup.

Pagi itu, seperti biasanya Carl bangun pagi dan menjalankan aktivitasnya. Ia keluar, duduk dikursi rumahnya dan zoom out bahwa ternyata rumahnya ada di tengah-tengah pekerjaan konstruksi, mengisyaratkan bahwa rumahnya juga akan digusur sebentar lagi. Ia pergi untuk mengecek kotak surat, dan sempat berbincang-bincang dengan salah satu pekerja konstruksi. Saat sedang menonton TV, ia bertemu dengan Russell (Jordan Nagai), seorang pramuka yang bersemangat dan akan membantunya melakukan apa saja. Setelah ditipu oleh Carl, Russell pergi dan Carl melihat kotak suratnya hampir lepas karena ditabrak sebuah tronton. Carl marah dan memukul salah satu petugas, membuatnya diseret ke pengadilan dan akhirnya hak untuk rumah dan tanahnya jatuh ketangan bos dari pekerja konstruksi tadi. Setelah itu, ia dikabarkan bahwa besok pagi akan dijemput oleh panti jompo. Saat ia akan membereskan pakaiannya, ia melihat buku petualangan dari Ellie dan menyadari apa yang tidak dilakukannya. Malam berlalu dan pagi datang.

Petugas panti jompo telah siap di depan rumah Carl, dan Carl meminta sedikit waktu untuk berpamitan pada rumahnya. Saat petugas tadi menuju mobil, ternyata rumah Carl telah dipasangi sepuluh ribu balon gas helium, tekanan balon yang sangat kuat membuat retakan diseluruh bagian bawah rumah, dan menerbangkan rumah tersebut. Carl bersuka cita karena ia berhasil memindahkan rumahnya dan Ellie dan bersiap untuk terbang ke Paradise Falls. Saat sedang santai di dalam rumahnya, ia terkejut mendengar ketukan pintu yang sama saat Russell datang tadi. Ia sempat tidak mengacuhkannya, namun akhirnya ia buka pintunya dan menyadari bahwa Russell benar-benar terbawa bersamanya. Dan dimulailah petualangan mereka, pertama mereka menghadapi sebuah awan hujan dan petir, yang menyebabkan Carl pingsan. Setelah ia sadar, ia tahu bahwa ia telah sampai di Paradise Falls, namun tidak bisa kembali kedalam rumahnya karena ia terjatuh. Lalu ia dan Russell berjalan sambil membawa rumah tersebut dengan menariknya dengan tali.

Dihutan, Russell menemukan Kevin, seekor burung raksasa yang menyerupai burung unta, dan mereka menjadi sahabat baik karena Kevin menyukai cokelat, dan Russell punya banyak coklat. Carl sempat tidak menyukai Kevin, sampai ia bertemu lagi dengan Dug, seekor anjing yang dapat bicara dengan sebuah translate collar. Mereka berempat mengalami petualangan, sementara Dug mempunyai tiga teman (atau musuh) anjing yang diberi nama Alfa, Beta, dan Delta. Lalu Carl tahu bahwa yang mempunyai Dug, Alfa, Beta, Delta, dan anjing-anjing lainnya adalah Charles Muntz, pahlawannya dari kecil. Charles Muntz yang diusir karena telah menyebarkan berita bohong tentang makhluk asing dari Paradise Falls ternyata tidak salah, ia mempunyai susunan tulang tersebut, dan akhirnya Carl menyadari bahwa tulang tersebut sangat mirip dengan Kevin. Saat Charles Muntz tahu bahwa Carl memiliki Kevin, ia menyuruh anjing-anjingnya untuk mengejar Carl dan Russell serta Kevin yang melarikan diri. Mereka sempat akan tertangkap, namun gagal tertangkap karena bantuan dari Dug. Setelah sempat selamat, Charles Muntz benar-benar menyudutkan mereka dan berhasil mendapatkan Kevin, sementara Carl memutuskan untuk tidak menyelamatkan Kevin dan tinggal di Paradise Falls.

Carl, yang kembali menemukan buku petualangan dari Ellie, melihat bahwa kali ini yang dilakukannya juga salah, saat ia melihat berbagai foto-fotonya dan Ellie saat mereka masih bersama. Lalu ia melihat tulisan Ellie "Thanks for the adventure. Got a New one! Ellie." dan sadar bahwa ia harus menyelamatkan Kevin. Ia lalu keluar untuk bicara dengan Russell yang kesal terhadapnya, namun ternyata Russell sudah pergi duluan mengejar kapal raksasa Muntz dengan balon-balon dari rumah Carl. Carl berusaha menyusul Russell, yang ternyata disana tertangkap oleh Muntz. Setelah menyelamatkan Russell, ia menyelamatkan Kevin, namun bertarung dengan Muntz. Setelah Russell membawa rumah Carl keatas kapal raksasa tempat Carl, Kevin dan Dug berada, mereka bersiap untuk pergi, namun Muntz menembaki balon dirumahnya dengan senapan. Carl tidak dapat bergerak karena ia menahan tali rumah tersebut, namun setelah ia mengecoh Muntz, ia menyuruh Russell, Kevin dan Dug untuk berpegangan ditali yang ia pegang, sementara Muntz jatuh dari ketinggian dan tidak diketahui bagaimana nasibnya. Mereka bersuka cita karena berhasil membuat Muntz kalah, namun Carl merasa sedih karena rumahnya dan Ellie jatuh dari ketinggian tersebut.

Russell dan Carl, pulang ketempat asalnya dengan kapal raksasa Muntz dan mereka menghadiri upacara yang diikuti Russell. Russell mengangkat Carl sebagai ayah angkatnya, sementara Kevin sudah pulang ketempat asalnya dan Dug menjadikan Carl sebagai pemilik barunya. Mereka makan es krim dikedai es krim, sambil bermain-main menebak warna mobil. Dug, Carl, dan Russell hidup bahagia, sementara saat kembali ke Paradise Falls, rumah Carl dan Ellie mendarat dengan sempurna di Paradise Falls, tepat seperti yang mereka impikan.

 
Kisah antara orang tua dan putra-putrinya di Alabama ini banyak mengajarkan bagaimana menjalani peran dalam posisi masing-masing. Jika selama ini, orang tua dan anak sekaligus, lebih banyak yang memiliki mindset bahwa anak adalah objek dalam hubungan dengan keluarga, di sini kita akan dikenalkan dengan keterbukaan yang sangat. Bahwa anak, sedini apa pun usia mereka, memiliki hak untuk mengetahui apa yang terjadi dalam keluarganya.

Adalah Atticus Finch, ayah seorang putra dan putri, Jeremy Finch dan Jeane Louis alias Scout, yang mendidik mereka untuk bertanggung jawab atas setiap hal yang terjadi pada diri mereka sendiri dan di rumah. Novel ini ditulis dari sisi Scout, seorang gadis berusia delapan tahun. Abangnya, Jeremy alias Jem, berusia sekitar lima tahun di atasnya dan ayahnya seorang pengacara yang membela orang kulit hitam. Warna kulit yang saat itu masih berada dalam level kelas bawahan alias budak yang sangat parah.

Mereka tinggal di sebuah perumahan di salah satu kota di Alabama. Scout selalu merasa bahwa ayahnya bersikap sangat adil terhadap dia dan abangnya. Mulai dari menyikapi tingkah lakunya yang kekanakkan, karena dia memang anak-anak, sampai pada hal di mana dia harus bertanggung jawab penuh atas apa yang dia lakukan. Termasuk bagaimana ayahnya menjelaskan apa yang sedang dia lakukan dalam pembelaan terhadap seorang warga kulit hitam yang tersangkut hukum. Saat itu, Scout dan Jem dicela oleh semua anak seusia mereka, bahkan orang tua, atas tindakan Atticus membela orang kulit hitam yang dinilai nista.

Kondisi itu melibatkan benturan fisik, dan psikologis (mental) bagi Jem dan Scout. Tapi ayah mereka, Atticus, dengan tenang dan cerdas menjelaskan bahwa dirinya melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Scout dan Jem pun tumbuh menjadi anak yang lebih cerdas dan terbuka di usianya yang masih belia. Bahkan Scout harus merasa bosan di tahun pertama dan seterusnya sekolah karena dia harus menahan diri untuk mempelajari sesuatu di sekolah. Padahal di rumah, dia sudah mahir membaca koran yang menjadi langganan Atticus.

Sebagai ayah, Atticus di dalam novel ini digambarkan sebagai seseorang yang sangat memahami dan bertanggung jawab penuh atas pertumbuhan dua anaknya. Sampai suatu hari adik kandung Atticus, yang merupakan bibi dua bocah itu tinggal di rumahnya untuk merawat mereka. terjadi pertentangan antara cara Atticus membesarkan anak-anaknya dengan pandangan si bibi tentang bagaimana mengurus anak-anak.

Pertentangan Atticus dan bibi Alexandra salah satunya tergambar dari pernyataan Atticus, “Ini rumah mereka, Dik. Kitalah yang menciptakan situasi ini bagi mereka, selayaknya mereka belajar menanganinya.”

Atticus sebenarnya berusaha menutupi apa yang terjadi dengan keluarganya kepada kedua anaknya sebisa mungkin. Tapi jika pun akhirnya kedua buah hatinya itu tahu, baik sengaja mau pun tidak, Atticus akan dengan jernih menjelaskana apa yang terjadi. Ini yang membuat Jem dan Scout dianggap ada dan bernilai di mata Atticus. Bukankah tidak ada yang lebih bernilai dalam hidup ini selain dianggap ada oleh orang tua? Hal yang sulit ditemukan oleh banyak anak.
 
kisah cinta dari kelas menengah-atas keluarga Inggris di akhir abad kesembilan belas. Novel ini berisi deskripsi dari peristiwa seputar kehidupan tokoh utamanya, Elizabeth Bennet, Volume pertama akan terbuka dalam rumah tangga Bennet di Longbourn di Inggris. Dibuka dengan suatu masalah aneh keluarga Bennet dimana mereka memiliki lima anak perempuan yang belum menikah dan tidak ada anak laki-laki. Tentu saja sesuai hukum yang berlaku saat itu, maka jika suatu saat Mr Bennet wafat, maka seluruh warisan keluarga Bennet akan jatuh kepada Mr Collins, sepupu keluarga. Sedangkan anak-anak perempuan Bennet tidak akan mendaptan warisan apapun, baik rumah maupun uang . Sehingga menjadi penting, bagi Mrs Bennet bahwa setidaknya salah satu dari anak-anak perempuannya akan menikah dengan Pria yang hartanya dapat melindungi saudari-saudiari mereka, jika mereka tidak bisa menikah. (serta ibumereka jika dia masih hidup). Karena ada lima anak perempuan belum menikah tinggal di rumah pada saat itu, nyonya rumah keluarga, Mrs Bennet, cukup tertarik ketika ada berita tentang kepindahan orang kaya ke Netherfield, sebuah tempat di sekitar dekat. Demi kepentingan anak-anak perempuannya, maka Mrs Bennet segera mendesak suaminya untuk bertemu dengan tetangga yang baru tiba tersebut, Mr Bingley. Namun Mr Bennet cukup enggan untuk melakukannya dengan segera. Sebagai kejutan untuk putrinya dan istrinya, Mr.Bennet mengumumkan bahwa ia telah mengunjungi Netherfield dan menemukan Bingley menjadi "cukup menyenangkan." Kepentingan anak-anak perempuan Bennet timbul ketika mereka belajar bahwa beberapa anggota keluarga Bingley akan hadir dalam pesta dansa yang akan datang di Meryton. Pada pesta dansa akan diadakan acara perkenalan antara keluarga Bingley. Semua kakak beradik Bennet menyimpulkan bahwa baik Mr.Bingley maupun sepupunya, Fitzwilliam Darcy, merupakan pria-pria yang sangat tampan. Namun bagi Elizabeth penampilan Mr. Darcy, begitu menjengkelkan dan menjijikkan. Meskipun ini semua dalah prasangka dari Elizabeth terhadap Mr Darcy yang merupakan keturunan bangsawan yang kaya dan terhormat. Dalam acara dansa tersebut putri tertua Bennet, Jane, segera ditarik oleh Mrs. Bennet untuk menjadi dekat dengan Mr.Bennet. Jane digambarkan sebagai lembut, egois, dan sangat berbudi.Saat dansa akan dimulai, karena kekurangan pria yang akan berdansa, maka Elizabeth memutuskan untuk duduk. Secara tak sengaja Elizabeth mendengar Bingley mendorong Darcy untuk berdansa dengan Elizabeth. Namun Mr Darcy dengan ketus menjawab bahwa "Dia lumayan, tetapi tidak cukup cantik untuk mencoba-ku dan Aku tidak sedang bercanda saat ini sehingga mampu member konsekuensi kepada wanita –wanita muda yang nantinya akan diremehkan oleh laki-laki lain" Walaupun dihina, Elizabeth tidak memberi komentar terhadap jawaban Darcy dan tidak menceritakan peristiwa tersebut kepada Saudara maupun temannya hanya untuk mebalas ejekan perilaku sok Mr Darcy. Elizabeth sebenarnya digambarkan sebagai gadis yang sopan, tetapi memiliki kecerdasan sangat tajam dan menolak untuk diintimidasi oleh siapapun . Ia cenderung menjadi pelindung dari Jane dan keluarganya. Saat akhirnya Elizabeth harus menemani kakaknya dengan berdansa sebagai pasangan Mr Darcy, menyebabkan Elizabeth merasa sebagai korban kesombongan Mr Darcy. Dan selama acara pesta dansa berlangsung, Elizabeth memutuskan untuk menghindari Mr. Darcy. Dimulai dari acara ini, Elizabeth yang akhirnya mempunyai prasangka (Prejudice) terhadap Mr Darcy yang sombong menuntun Elizabeth untuk tidak terlibat lebih jauh dengan Mr Darcy di masa yang akan datang.

Begitu kuatnya prasangka yang dapat berakar dalam hati seseorang, sehingga tumbuh kebencian. Angkuh dan menyebalkan, begitu kesan pertama yang didapatkan Elizabeth Bennet ketika bertemu Mr. Darcy.

Elizabeth sendiri adalah putri kedua dari pasangan Mr. dan Mrs. Bennet. Ia memiliki empat orang saudari yang berbeda-beda karakternya; Jane, yang tertua, adalah yang tercantik dan paling lembut dari semuanya; Mary, seorang penyendiri dan kutu buku; serta Catherine dan Lydia yang agak liar, terutama jika menyangkut prajurit-prajurit tampan.