Oleh Algooth Putranto

JAKARTA: Jepang, negara  yang makmur dan maju di Asia, masih saja dibelit oleh angka niat bunuh diri dari warga yang semakin meninggi akhir-akhir ini.

Survei pemerintah Matahari terbit yang dirilis Kantor Kabinet hari ini Rabu 2 Mei 2012 di Tokyo mengonfirmasi situasi itu.

Hampir 28,4 % generasi berusia 20 tahun di Jepang mengungkapkan keinginan bunuh diri, naik 3,8% dari survei sebelumnya pada Februari 2008, lebih tinggi daripada kelompok usia lain.

Sementara pada generasi 30 tahunan angka niat bunuh diri mencapai 25%. Pada kelompok usia lainnya hal serupa juga terjadi.

Pada responden berusia 40 tahunan mencapai 27,3%, sementara pada usia 50 tahun mencapai 25,7%, pada 60 tahunan mencapai 20,4% dan kakek-nenek 70 tahunan hanya 15,7%.

Hasil penelitian ini, seperti dikutip dari Jiji Press, membuat pejabat Kantor Kabinet waspada dan segera melakukan langkah-langkah untuk mencegahan bunuh diri terutama pada anak muda.

Tingkat frustasi di negara yang menganut semangat pantang menyerah atau bushido—yang juga memiliki tradisi bunuh diri (harakiri) itu—memang cukup mengkhawatirkan.

Tengok saja, statistik bunuh diri sampai akhir 2011 saja, jumlah bunuh diri di Jepang mencapai 30.000 orang.(jibi/bisnis/yri)

Hal ini dikarenakan ujian masuk universitas yang sulit. Bahkan mungkin karena rasa lelah yanng diakibatkan oleh workaholic yanng berlebihan, serta begitu kuatnya rasa tertutup.




Leave a Reply.