Saat memberi makan sang ayam saja yang ada ia hanya dipatoki ayam-ayam berandalan itu. Pada saat dipatoki bodohnya ia bukannya lari, tapi malah pasra dan berjongkok, alhasil leher dan jidatnya penuh luka.

Setelah berbagai kesialan yang terjadi pada hidupnya ia pun pergi ke luar area perkebunan,perternakan, dan pertanian itu. Sebenarnya semua areal itu bukan miliknya melainkan milik tuan tanah jadi setiap hasil panen dan hasil lainnya pasti 3/4 akan diberikan pada tuan tanah tersebut. Benar-benar tidak adil. Tapi ayahnya tidak tahu harus bagaimana lagi. Jadi jalan satu-satunya tetap bekerja menjadi seorang petani suka maupun tidak suka.

Hazzel yang berlari keluar pekarangan rumahnya/areal perkebunan, menemukan banyak teman seusinya. Ia melihat mereka sepertinya hidupnya lebih menyenangkan daripada hidupnya, sepertinya hidup mereka tanpa beban sekali,hidup bahagia terus menerus. Tapi rumput tetangga akan selalu terlihat lebih indah, jadi mungkin mereka terlihat begitu bahagia tapi mungkin mereka juga memiliki polemik dalam hidupnya.

Hazzel pun diajak bermain dengan mereka. Tapi saat bermain dengan mereka pun Hazzel selalu melakukan kesalahan. Akhirnya saking frustasinya ia pun pulang ke rumahnya, yang mungkin entah kejadian apa lagi yang akan ia temukan, benar-benar seperti berada di titik jenuh.

Ketika umur Hazzel 8 tahun akhirnya ia disekolahkan. Dalam sekolah pun ia hanya akan melakukan banyak kesalahan. Tapi toh sekolah adalah tempat yang hebat. Sekolah akan mengubah anak yang tidak bisa menjasi bisa,dari tidak tahu menjadi tahu dan lainnya.

Kekonyolan lain yang dilakukan Hazzel adalah bahkan saat menggunting kukunya, ia menggunting kuku kaki kelingkingnya terlalu banyak, sehingga kuku kaki kelingkingnya jadi sedikit. Kekonyolan lainnya lagi adalah ia pernah membawa sepelastik beras tapi yang ada ia malah menjatuhkannya, waktu umur tiga tahun lebih konyol lagi, membawa telur pun pernah menjatuhkannya.

Di sekolah ia mendapatkan teman baru walau mungkin nanti tidak terlalu akrab juga karena ia takut pada akhirnya ia membuat kesalahan.

Beberapa tahun telah berlalu kini umurnya sudah sepuluh tahun. Ia sudah begitu mahir menunggang kuda. Dengan pakian koboi ia dan kudanya menjelajahi desa itu.

Kudanya berwarna coklat dengan bulu/rambut di atas kepala hingga leher berwarna hitam. Saat itu Hazzel sedang balapan dengan Lan. Permainan balapan mereka terkadang di isi dengan kecurangan. Terkadang ketika Hazzel berada di belakang. Hazzel dengan genggaman kuat menggenggam ekor kuda Lan yang berwarna hitam menampilan ke elegananya. Setelah selesai balapan biasanya mereka berhenti di sebuah danau dan membiarkan kuda mereka minum. Sedangkan mereka berdua sibuk membangun rumah impian mereka yaitu rumah pohon. Bahkan barang-barang alat rumah tangga pun mereka letakkan di rumah pohon itu. Letak rumah pohon itupun begitu tersembunyi ini adalah tempat rahasia mereka berdua. Kadang-kadang mereka berimajinasi ada peri pohon, peri bunga, bahkan mereka berimajinasi ada troll jahat juga, lalu ada kurcaci bangsa dwarf, alu burung elang yang besar bahkan naga. Terkadang mereka berimajinasi sedang menunggani naga padahal mah sebenarnya mereka sedang menunggangi kuda. Karena sering bermain Hazzel terkadang lupa untuk belajar, dan akhirnya mendapatkan nilai pas-pasan.

Ketika berumur 15 tahun Lan dan orang tuanya pindah rumah ke sebuah pulau musim panas. Hazzel terkadang merasa kesal juga. Ia selalu bertanya-tanya buat apa ada sebuah pertemuan jika pada akhirnya berpisah.

Hazzel tidak ingin datang ke dermaga untuk melihat kepergian Lan naik kapal. Akhirnya mereka berpisah begitu saja. Begitu datar bagaikan tidak saling mengenal.

Lalu saat umur Hazzel 17 tahun ia membaca sebuah artikel. Artikel itu menceritakan tentang seorang anak bernama Tom. Di artikel itu juga ada fotonya. Dan beberapa minggu kemudian Hazzel bertemu dengannya tanpa sengaja di sebuah pasar. Tapi Hazzel hanya terpaku menatapnya, sedangkan laki-laki itu tidak menyadari keberadaan Hazzel karena tempat itu begitu rame. Beberapa lama kemudian seorang gadis menarik lengannya untuk mengajaknya masuk ke dalam toko kue.



Leave a Reply.