Menceritakan perjalanan enam mahasiswa di sebuah perguruan tinggi (ITB) di bandung

Slamet (Ariyo Wahab) dari trenggalek yang pintar dan pendiem, yang diam2 memendam cinta pada Ria dan tak pernah bisa *berani* untuk menyatakannya. Ria(Eva Asmarani), gadis asal padang yang menjadi bintang kampus ini dipuja karena kecantikan dan kepintarannya. Benny (Rizky Hanggono) asal Jakarta yang memiliki wajah tampan serta rasa percaya diri yang tinggi.Benny sangat pintar bernyanyi dan bermain music. Gungun (Dennis Adishwara) anak sunda yang sangat lucu dan polos, sangat cocok untuk Dennis Adishwara. Fuad (Alex Abbad), mahasiswa asal Surabaya ini memiliki jiwa politik serta semangat revolusi yang sangat tinggi, bisa diliat berapa seringnya ia tampil dalam demo mahasiswa. Poltak (Restu Sinaga) dari pematang siantar ini sangat santai dalam menghadapi hidupnya.

Mereka bertemu pada hari pertama registarasi mahasiswa baru, sejak pertemuan itu mereka menjadi akrab dan bersahabat. Masa2 kuliah mereka lalui bersama, suka, duka, percintaan, pertemanan mereka rasakan. Dalam perjalanan kuliah banyak hal yang mereka hadapi, si Fuad yang harus membiayai kuliahnya karena toko orang tuanya kebakaran, atau Benny yang harus lebih berusaha keras untuk segera lulus yang merupakan permintaan bapaknya. Percintaanpun menghampiri mereka, cinta itu tumbuh diantara Slamet-Ria-Benny. Mereka saling cinta tapi tak ada yang berani untuk menyampaikan rasa cintanya itu.

Jika telah berbicara cinta, hanya hati yang dapat menyelesaikannya *halah* saat Slamet diminta untuk menikahi Anisah( anak dari Pak De nya) hanya hati Slamet sendiri yang bisa menentukan. Saat Gungun yang harus berselingkuh dengan Jane, dan sekali lagi hanya hati Gungun yang dapat menentukan. Apakah ia kembali bersama istrinya atau bersama Jane? dan disinilah Cinta diuji.

Slamet saat pulang kampung. sebelah Kanan (Jilbab Krem) Anisah

Film ini tidak hanya menceritakan sampai mereka lulus kuliah, cerita ini juga menceritakan pertemuan mereka 20 tahun kemudian. Pertemuan untuk membangun bisnis bersama. Pada saat itu mereka sudah bekerja pada bidang mereka masing-masing dan memiliki keluarga dan anak. Pertemuan itupun seperti reuni bagi mereka, mengenang almamater mereka, Ganesha. Namun bagi Benny, Ria dan Slamet pertemuan itu bukan hanya sebagai pertemuan bisnis dan reuni bersama. Namun bagi mereka pertemuan itu seperti pembuktian Bahwa Cinta Itu Ada

Film yang memiliki latar belakang tahun 80-an dan mengambil lokasi di daerah Bandung, Jakarta dan Sumatera Barat. Dalam penyampaian filmnya pun diselingi oleh dalang wayang yang menceritakan synopsis dari film ini. Dari film ini ada satu dialog yang sangat saya sukai

Dosen: Dari mana Saudara?

Poltak: —-*diam*

Dosen: Anda sudah berulang kali terlambat dikelas saya. Kalau minggu depan anda terlambat lagi, anda tidak usah ikut kelas saya lagi.

Poltak : Maap, Bu. *poltak duduk*

Dosen: Anda tidak perlu meminta maap kepada saya. Minta maap kepada orang tua. Dari mana asal anda?

Poltak: Pematang Siantar, Bu

Dosen: apa pekerjaan orang tua saudara?

Poltak: Petani, Bu

Dosen: Berapa Hektar tanahnya?

Poltak: Mereka hanya penggarap,Bu. Tanahnya bukan milik kami

Dosen: Sombong sekali anda, sombong sekali. Berani-beraninya anda menyia-nyiakan segala jerih yang orang tua berikan pada anda. Anda bisa DO bila anda tidak bisa menggunakan dengan baik kesempatan untuk kuliah disini.

Poltak: *diam, hanya termenung*

Tidak hanya poltak yang termenung, sayapun termenung. Dan apakah kita masih rela untuk menyianyikan jerih payah orang tua? Dan apakah kita masih mau untuk datang terlambat? Dan membuang waktu kita? *Saya: TIDAAAKKKK*

NB: Menurut saya menonton sebuah film yang diangkat dari sebuah novel pasti ada keinginan untuk membandingkannya dengan novel aslinya. Kebetulan saya sudah membaca novelnya yang saya pinjam dari teman. Jika belum mari baca novelnya dan nilai sendiri xixixixi




Leave a Reply.