Menceritakan perjalanan enam mahasiswa di sebuah perguruan tinggi (ITB) di bandung

Slamet (Ariyo Wahab) dari trenggalek yang pintar dan pendiem, yang diam2 memendam cinta pada Ria dan tak pernah bisa *berani* untuk menyatakannya. Ria(Eva Asmarani), gadis asal padang yang menjadi bintang kampus ini dipuja karena kecantikan dan kepintarannya. Benny (Rizky Hanggono) asal Jakarta yang memiliki wajah tampan serta rasa percaya diri yang tinggi.Benny sangat pintar bernyanyi dan bermain music. Gungun (Dennis Adishwara) anak sunda yang sangat lucu dan polos, sangat cocok untuk Dennis Adishwara. Fuad (Alex Abbad), mahasiswa asal Surabaya ini memiliki jiwa politik serta semangat revolusi yang sangat tinggi, bisa diliat berapa seringnya ia tampil dalam demo mahasiswa. Poltak (Restu Sinaga) dari pematang siantar ini sangat santai dalam menghadapi hidupnya.

Mereka bertemu pada hari pertama registarasi mahasiswa baru, sejak pertemuan itu mereka menjadi akrab dan bersahabat. Masa2 kuliah mereka lalui bersama, suka, duka, percintaan, pertemanan mereka rasakan. Dalam perjalanan kuliah banyak hal yang mereka hadapi, si Fuad yang harus membiayai kuliahnya karena toko orang tuanya kebakaran, atau Benny yang harus lebih berusaha keras untuk segera lulus yang merupakan permintaan bapaknya. Percintaanpun menghampiri mereka, cinta itu tumbuh diantara Slamet-Ria-Benny. Mereka saling cinta tapi tak ada yang berani untuk menyampaikan rasa cintanya itu.

Jika telah berbicara cinta, hanya hati yang dapat menyelesaikannya *halah* saat Slamet diminta untuk menikahi Anisah( anak dari Pak De nya) hanya hati Slamet sendiri yang bisa menentukan. Saat Gungun yang harus berselingkuh dengan Jane, dan sekali lagi hanya hati Gungun yang dapat menentukan. Apakah ia kembali bersama istrinya atau bersama Jane? dan disinilah Cinta diuji.

Slamet saat pulang kampung. sebelah Kanan (Jilbab Krem) Anisah

Film ini tidak hanya menceritakan sampai mereka lulus kuliah, cerita ini juga menceritakan pertemuan mereka 20 tahun kemudian. Pertemuan untuk membangun bisnis bersama. Pada saat itu mereka sudah bekerja pada bidang mereka masing-masing dan memiliki keluarga dan anak. Pertemuan itupun seperti reuni bagi mereka, mengenang almamater mereka, Ganesha. Namun bagi Benny, Ria dan Slamet pertemuan itu bukan hanya sebagai pertemuan bisnis dan reuni bersama. Namun bagi mereka pertemuan itu seperti pembuktian Bahwa Cinta Itu Ada

Film yang memiliki latar belakang tahun 80-an dan mengambil lokasi di daerah Bandung, Jakarta dan Sumatera Barat. Dalam penyampaian filmnya pun diselingi oleh dalang wayang yang menceritakan synopsis dari film ini. Dari film ini ada satu dialog yang sangat saya sukai

Dosen: Dari mana Saudara?

Poltak: —-*diam*

Dosen: Anda sudah berulang kali terlambat dikelas saya. Kalau minggu depan anda terlambat lagi, anda tidak usah ikut kelas saya lagi.

Poltak : Maap, Bu. *poltak duduk*

Dosen: Anda tidak perlu meminta maap kepada saya. Minta maap kepada orang tua. Dari mana asal anda?

Poltak: Pematang Siantar, Bu

Dosen: apa pekerjaan orang tua saudara?

Poltak: Petani, Bu

Dosen: Berapa Hektar tanahnya?

Poltak: Mereka hanya penggarap,Bu. Tanahnya bukan milik kami

Dosen: Sombong sekali anda, sombong sekali. Berani-beraninya anda menyia-nyiakan segala jerih yang orang tua berikan pada anda. Anda bisa DO bila anda tidak bisa menggunakan dengan baik kesempatan untuk kuliah disini.

Poltak: *diam, hanya termenung*

Tidak hanya poltak yang termenung, sayapun termenung. Dan apakah kita masih rela untuk menyianyikan jerih payah orang tua? Dan apakah kita masih mau untuk datang terlambat? Dan membuang waktu kita? *Saya: TIDAAAKKKK*

NB: Menurut saya menonton sebuah film yang diangkat dari sebuah novel pasti ada keinginan untuk membandingkannya dengan novel aslinya. Kebetulan saya sudah membaca novelnya yang saya pinjam dari teman. Jika belum mari baca novelnya dan nilai sendiri xixixixi

 
Satu lagi Novel motivasi hadir di tengah-tengah pecinta novel.bercerita tentang Anak Hutan yang dengan gigih memperjuangkan cita-citanya menjadi satu-satunya sarjana di kampungnya, kampung kelahiran yang jarak dari satu rumah kerumah lainya yang terdekat kurang dari satu kilometer, jalanya pun penuh dengan lumpur-lumpur.

semangatnya tumbuh setelah menonton acara TV yang menceritakan mahasiswa yang kuliah. “Dia bisa mengapa saya tak bisa” tekatnya mulai tumbuh.

dengan bahasa yang ringan novel ini akan mampu menjadi menu wajib pecinta ilmu. setelah kesuksesan Laskar Pelangi, Menggapai Matahari pun bisa !!!. perjuangannya yang tak kenal lelah, kejujuran, juga keadaan yang membuat ia lebih dewasa. namun ia tetap polos sepolos sang penulis, kita tidak banyak disuguhi kata-kata yang penuh sastra yang hanya mampu dimengerti oleh orang-orang tertentu (afwan Bang Adnan ^_^). justru itulah yang membuat saya memposting di MP.

memang Indonesia sangat butuh suguhan novel-novel pendidikan yang menceritakan kualitas anak bangsa ini.

oh ya…………. coba perhatikan coretan penulis pada halaman 88

” Kalau Bapakmu yang tidak lulus SD saja bisa menghidupi dua belas jengkal perut, kenapa kau yang sudah tamat SMP tidak mampu mencukupi sejengkal perutmu sendiri”

bahwa kita bisa kuliah sambil kerja. bukan kerja sambil kuliah

dan yang sangat mempengaruhi adalah semangat yang kokoh dan pasti akan ada jalan keluarnya.

maka Adnan dengan keyakinan terhadap rizki dari Allah mampu melalui setiap cobaan.

kemudian pada halaman 364

” Jangan melukiskan sesuatu kalau nantinya lukisan itu menakutkanmu! Atau kalau harus melukis, lukislah sesuatu yang bisa menyenangkanmu, atau bahkan menyemangatimu!”. Pendapatku ini berangkat dari asumsi bahwa kesulitan yang mereka alami karena mereka sendiri telah mengukir paradigma bahwa sesuatu itu sulit. Akhirnya hal yang mudah sekalipun akan menjadi sulit.”

Pokoknya kalalu mau puas beli yang asli jangan yang bajakan.

 
Pernahkah terlintas dipikiran kita Indonesia di tahun 2015 seperti apa? Mungkin Indonesia bersimbah dengan teknologi canggih. Teknologi yang dikonsumsi setara dengan teknologi negara “Paman Sam” atau dengan negera “Matahari Terbit”. Waw…. alangkah canggihnya Indonesia di tahun yang akan datang. Komputer memegang kendali. Security rumah hingga datebase seluruh data yang ada pada sebuah instansi pemerintah dapat diakses dengan internet yang online 24 jam.Tak itu saja, jam tangan pun telah dilengkapi dengan fitur online internet. Mutakhirnya yang dipakai oleh remaja Indonesia saat itu setara dengan layanan 3G yang marak di luncurkan oleh provider komunikasi. Fitur yang disuguhkan sangat canggih. Begitu juga dengan mahasiswa tidak perlu lagi membawa buku ataupun modul yang tebal. Cukup bermodalkan laptop semua tugas kuliah jadi aman. Tingginya tingkat konsumsi teknologi di Indonesia tahun 2015, menjadikan para ilmuan over animo untuk menguak misteri ruang angkasa. Sehingga Pemerintah Indonesia saat itu serba komputerisasi itu membangun berbagai gedung untuk kepentingan peneliti.

Tapi tak semua kecanggihan itu disambut hangat oleh masyarakat. Karena pemerintah menyembunyikan rahasia besar. Ada sebuah area yang diberi nama Area X. Melihat hal itu, menggelitik Yudho seorang mahasiswa yang ingin tahu datebase Area X dengan destinasi agar ia mudah mengakses kapanpun ia mau untuk kepentingan pendidikannya. Ditemani Rocky, Yudho nekat menyelinap masuk ke dalam gedung yang dilarang dimasuki oleh masyarakat umum. Akan tetapi perjuangan Yudho dan Rocky harus kandas, mereka tertangkap akan tetapi masih ada kesempatan untuk melarikan diri. Mereka seperti bermain petak umpet dengan para penjaga yang sangar. Mujur tak dapat diraih, Rocky menghembuskan napas terakhirnya di depan mata Yudho sendiri. Berseberangan dengan Yudho, ia berhasil meloloskan diri dari cengkraman security. Yudho harus membayar mahal kematian Rocky dengan padangan sinis dan perlakukan yang kurang mengenakkan dari keluarga Rocky. Kematian Rokcy yang tidak wajar, ada tergores rasa penyesalan dalam diri Yudho. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menggubur rasa ingin tahunya tentang area X.Di sisi lain ada kejadian yang aneh sekaligus menggemparkan menimpa keluarga Ibu Aini. Kali ini kecelakan menimpa putrinya, sehingga menjadi perhatian pers kala itu. Karena peristiwa yang dialami putrinya itu adalah kecelakan yang tidak wajar. Kronologis kecelakaan yang itu, ketika ia pulang larut malam, putrinya melewati jalan pulangan yang dekat dengan area X. Dalam perjalanan putrinya melihat piring terbang yang mirip dengan UFO. Sebelum piring terbang yang mirip dengan UFO itu mendarat, seluruh lampu di sekitarnya hingga radioa yang sedang didengar mati begitu saja. Besi yang mengalami resonansi ‘piring terbang’ itu akan peyot, seperti bekas benturan benda yang sangat keras. Dan yang lebih anehnya lagi, Tyas anak Ibu Aini mengalami luka yang persis seperti kena sayatan sinar laser. Sayatan yang begitu rapi sekali.Kasus Tyas membuat Elly menjadi Hyperanimo. Rasa penasaran yang terus menyesak file-file yang ada di otaknya membuat Elly terus…dan terus mencari sebenarnya apa yang tengah terjadi di TKP yang dekat dengan Area X. Dengan kecanggihan teknologi Elly dan Dr. Hardono yang membantu penyelidikan kasus Tyas, memvisualisasikan kecelakaan yang terjadi dengan komputer mereka. Hebatnya lagi visualisasi itu langsung menyerupai kejadian sebenarnya. Begitu canggih teknologi komputer Indonesia. Investigasi yang dilakukan Elly dengan Dr. Hardono menyisakan rasa penasaran yang menumpuk. Yang ada di benak Elly hanya berjubel pertanyaan seputar Area X. Area X yang dibangun dengan dalih untuk kepentingan rakyat. Seputar Area X yang penuh kontrovesi, memang patut diperbincangkan. Sebenarnya kegiatan apa yang dilakukan oleh para saintis. Masalah penjagaan yang ektra di Area X, terus mengundang tanda tanya bagi publik. Sebenarnya eksperimen apa yang sesungguhnya dilakukan oleh para ilmuan? Tanggung-tanggung pula, para ilmuan yang bekerja di area X umumnya berpendidikan S3 bahkan ada yang telah menjadi profesor.

Elly terus melanjutkan pencarian informasi seputar Area X. Hingga Akhirnya ia bertemu dengan Yudho dan memilih untuk berduet dalam memecehkan misteri Area X. Memang pencarian informasi seputar Area X sedikit membayar rasa penasaran Yodho dan Elly. Dalam perburuan informasi, Elly dihadapkan pada rintangan yang menegangkan. Apalagi sahabatnya Tammy mengalami penyakit yang aneh dan sekujur tubuhya mengalami luka seperti yang dialami Tyas. Serta ia terus dibuntuti oleh orang-orang yang beseragam hitam. Sebenarnya siapakah mereka?

Eliza V. Handayani, penulis yang banjir dengan prestasi menulis, tak setengah-setengah membangun novel ini. Penuh dengan keberanian dan referensi yang dimiliki dan ia kumpulkan dari berbagai media di belahan dunia. Mulai dari majalah, koran yang beresensi UFO hingga ke teori-teori yang relevansi dengan fisika, ufologi dan ruang angkasa.Alur novel ini sungguh menegangkan. Jika terus menelusuri novel Area X ini kita akan mendapatkan jawaban yang menjadi teka-teki seputar area X. Tak terasa saja area X yang tebal ini dapat anda tuntaskan dalam waktu yang singkat. Area X juga konten dengan nilai edukatif yang menstimulus para remaja untuk terus meningkatkan kemampuan akan tenkologi informasi spesifiknya lagi pada komputer. Ini tentunya menjadi cambuk bangsa Indonesia untuk terus mengajarkan teknologi kepada peserta didik agar tidak ketinggalan dari negera lain. Novel ini juga dibumbui dengan bahasa yang sedikit ilmiah, tetapi tidak erat. Ada istilah-istilah yang digunakan penulis yang membantu untuk memahami konflik. Eliza telah menginterpretasikan seperti apa Indonesia nantinya yang bergelimang dengan teknologi yang super canggih. Novel ini sangat bagus dibaca oleh remaja yang suka dengan hal-hal yang berbau ilmiah. Kita akan mendapatkan pesan dari penulis akibat dari penggunaan teknologi tang tanpa kendali lewat novel area X.

Akan tetapi apakah yang sebenarnya terjadi di Area X? Penyakit apa yang menimpa Tammy? Lantas sebenarnya ‘piring terbang’ yang menimbulkan kontroversi benarkah UFO? Lalu bagaimana dengan misteri kematian Rocky? temukan semuanya dalam Area X.

 
Judul Buku : 10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an

Penulis : Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah

Penerbit : Sygma Publishing, Bandung

Cetakan Ke : 2

Tahun Terbit : Januari 2010

Tebal Buku : xiv + 150 halaman

Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur’an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur’an bukan sesuatu yang mustahil.

Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur’an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

10 bersaudara bintang Al-Qur’an itu adalah :

1. Afzalurahman Assalam

2. Faris Jihady Hanifa

3. Maryam Qonitat

4. Scientia Afifah Taibah

5. Ahmad Rasikh ‘Ilmi

6. Ismail Ghulam Halim

7. Yusuf Zaim Hakim

8. Muhammad Syaihul Basyir

9. Hadi Sabila Rosyad

10. Himmaty Muyassarah

Afzalurahman Assalam

Putra pertama. Hafal Al-Qur’an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai peserta Pertamina Youth Programme 2007.

Faris Jihady Hanifa

Putra kedua. Hafal Al-Qur’an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

Maryam Qonitat

Putri ketiga. Hafal Al-Qur’an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

Scientia Afifah Taibah

Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur’an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

Ahmad Rasikh ‘Ilmi

Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur’an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

Ismail Ghulam Halim

Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur’an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

Yusuf Zaim Hakim

Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur’an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

Muhammad Syaihul Basyir

Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur’an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur’an 30 juz pada saat kelas 6 SD.

Hadi Sabila Rosyad

Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur’an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

Himmaty Muyassarah

Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur’an.

Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur’an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur’an

Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur’an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur’an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur’an, Al-Qur’an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur’an Kodifikasi Al-Qur’an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur’an.

Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur’an begitu penting. Penulis mengklasifikasikannya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur’an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur’an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur’an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.

Apa Kuncinya?

Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur’an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur’an.

Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:

1. Tidak ada televisi di dalam rumah

2. Tidak ada gambar syubhat

3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid

4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur’an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur’an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur’an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur’an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur’an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur’an, mereka diberi hadiah.

Metode Menghafal Al-Qur’an 10 bersaudara bintang Al-Qur’an

Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur’an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan). Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur’an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur’an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur’an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.

Akhirnya, bagi keluarga muslim, terutama keluarga dakwah, kiranya buku 10 bersaudara bintang Al-Qur’an ini sangat penting untuk menginspirasi berikut menjadi referensi lahirnya bintang-bintang Al-Qur’an yang baru. [Muchlisin]

 
Penulis: Diana AV Sasa & Muhidin M Dahlan

Penerbit: I:BOEKOE & dbuku

Tebal : 668 halaman

Binding: Hardcover

ISBN: 978-979-1436-14-4

Harga: Rp 200.000

Para penggila buku dengan hasrat dan ketekunannya meninggalkan beberapa catatan tentang kegilaan pada buku yang eksentrik dan mengagumkan.

Sebut saja Blumberg si maling buku profesional, Henry Huntington dengan perpustakaan raksasa dan hasrat berburunya yang luar biasa, Anthonio Maghliobechi sang pustakawan yang mangkat di meja perpustakaan, John Wood prajurit korporat Microsoft yang membangun ribuan perpustakaan, Kiswanti, Dauzan Farouk, dan Sumanto dengan cita-citanya pada perpustakaan desa, Harry Kunto yang menjaga identitas Bandung dengan buku, dan sederetan nama-nama lain.

Dunia di balik buku ternyata begitu luas dan kaya. Kami menemukan ragam kisah menarik tentang buku dan buku.

Maka kami pun memberi beberapa catatan tentang buku yang pernah kami bacai dan memberi kami inspirasi untuk terus membaca dan menulis. Karena membaca dan menulis adalah dua kembaran yang tak terpisah. Berguru pada buku, kami menamainya.

“Kalau kita membuka hati untuk buku,

niscaya ia akan membuka isinya untuk kita”

(Taufik Rahzen)

 
"Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman.Tinggalkan negrimu dan merantaulah ke negri orang.

MERANTAULAH!!!kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan teman.Aku melihat air menjadi kotor karna diam di tempat.Jika mengalir akan jadi jernih.Jika tidak akan keruh menggenang.Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa.Anak panah jika tak tinggalkan busur tak kan kena sasaran.Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam tentu belahan bumi lain tak akan kena cahaya`a.Bijih emas bagaikan tanah biasa  sebelum digali dari tambang,kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika didalam hutan.

 
Walau masa berganti
Dan waktupun berlalu
Namun di dalam hati
Ku akan tetap maju

Walau rintangan menghadang
Masalah kuhadapi
Semua kan kuterjang
Menghadapi dunia ini

Walaupun sekarang aku terperangkap dalam tubuh kecilku
Namun aku akan tetap yakin dan aku tidak akan pernah ragu
Dan disaat mereka semua coba mengerti
Yang kutahu hanya satu jawaban yang pasti
Akan kucoba sekali lagi
Walau itu tak pasti
Setelah kulalui
Penuh percaya diri

Saat sesuatu menjadi
Sebuah teka-teki
Kan tetap kujalani
Tuk mnegungkap misteri

Dan kucoba sekali lagi
Walaupun ku tak pasti
Setelah kulalui
Penuh percaya diri

Saat sesuatu menjadi
Sebuah teka-teki
Kan tetap kujalani
Tuk mnegungkap misteri

Edited by : wanties

 
hyakunen Buri ada Boku iwarete seikimatsu ke kanan
hisakata Buri seikimatsu Hiroi ada Sekai e Yuku dashite Tobi

Ini akhir abad Setelah seratus tahun, saya diberitahu untuk menangis tapi aku tertawa
Ini akhir abad Setelah lama, aku akan lari keluar ke dunia Broad

Kodomo no koro ni wakari kaketeta KOTO ga
otona ni natte wakaranai mama



Hal-hal yang tidak aku mengerti ketika aku masih anak- anak
Saya tumbuh dan saya masih tidak mengerti mereka

* Eraku mo nai shi
rippa demo nai
dan une tteru no dokidoki
demo kotae nai nai demo hontou
une shinjiteru ada dokidoki ada
une Dake tidak ada dokidoki

* Saya tidak luar biasa
Aku bahkan tidak, patut dipuji
Apa yang saya mengerti adalah berdebar-debar di dadaku
Itu bahkan tidak, jawabannya, itu bahkan tidak, benar
Apa yang saya percaya adalah berdebar di dada saya
Hanya dalam deburan dadaku

kakkoii ka wa wakaranai kedo osae kirenai yume wo kirenai mitanda
sakusen tatete jitto Matsu Yori Kodomo no mama de butsukatte Yuku



Saya tidak tahu apakah itu keren Tapi aku bermimpi tak tertahankan
Daripada rencana dan sabar menunggu, saya masih akan lari ke dalamnya sebagai seorang anak

uchuu no hate ni hata wo tateta to shite mo 
uchuu no nazo wa wakaranai mama

Bahkan jika saya Dibesarkan bendera di akhir Universitas
Aku masih tidak mengerti Misteri Semesta

eraku mo nai shi
rippa demo nai
dan une tteru no dokidoki
demo kotae nai nai demo hontou
une shinjiteru ada dokidoki ada
une Dake tidak ada dokidoki



Aku tidak luar biasa
Aku bahkan tidak, patut dipuji
Apa yang saya mengerti adalah berdebar-debar di dadaku
Itu bahkan tidak, jawabannya, itu bahkan tidak, benar
Apa yang saya yakini
Apakah berdebar di dada saya

 

 
Tentang dirimu
Tentang diriku
Tentang siapapun
Tentang semuanya

Ceritakanlah kisah yang belum diketahui
Agar bersama Memahaminya
Tlah kubuka hatiku

Meski kesepian tapi entah mengapa
Tak bisa katakan yang sesungguhnya
padahal kalau bilang hal yang sebaliknya
Bisa ucap begitu saja

Bila hidup dengan hati yang berat
Hanya rintangan yang akan terlihat
Saat kusadar sudah tersesat
Hidup seperti itu
Ku tak mau

Andaikan itu adalah diriku yang lain
Maka esok hari pastikan
Jadi lebih baik
Kutahu itu
Kuyakin itu

 
Melayang bersamaku di awan
Dengan sinarnya yang menyilaukan
Terbang berarak ke langit biru

Marilah mencari ada apa disana
Segra berangkat mnuju alam mimpi
Keluarkanlah kebranianmu
Melewati cakrawala
Terbanglah bersama-sama
Kosak angin yang berhembus

Yang terbaik kuberi bagimu adalah senyuman yang manis
Jangan sampai kau kalah dan sedih
Oh...(Senyuman/Sungguh manis)
Yang paling kusuka darimu adalah senyuman yang manis
Pasti terkabul keinginanmu